Atlet NTT hengkang karena alasan jaminan hidup

id UMBU

Atlet NTT hengkang karena alasan jaminan hidup

Sekretaris Umum KONI Nusa Tenggara Timur Umbu Saga Anakaka (Ist) (ANTARA Foto) (ANTARA Foto/)

"Banyak atlet memilih pindah ke daerah lain karena kita tidak bisa memberikan jaminan hidup. Pemerintah tidak bisa mengangkat mereka menjadi aparatur sipil negara (ASN) karena terbentur aturan," kata Umbu Saga Anakaka.
Kupang (AntaraNews NTT) - Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Umbu Saga Anakaka mengatakan, ketiadaan jaminan hidup di hari tua menjadi penyebab utama banyak atlet dari NTT memilih hengkang ke daerah lain.

"Banyak atlet memilih pindah ke daerah lain karena kita tidak bisa memberikan jaminan hidup. Pemerintah tidak bisa mengangkat mereka menjadi aparatur sipil negara (ASN) karena terbentur aturan," kata Umbu Saga Anakaka kepada Antara di Kupang, Senin (3/9).

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan banyaknya atlet asal NTT yang lebih memilih membela nama daerah lain dalam berbagai ajang olahraga nasional ketimbang daerahnya sendiri.

Menurut dia, Pemerintah NTT hanya mampu memberikan hadiah kepada para atlet yang berprestasi pada setiap ajang olahraga, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), dan ajang orang raga nasional lainnya.

"Penghargaan yang diberikan itu antara lain berupa rumah dan uang tabungan atlet, tetapi tidak bisa diangkat menjadi ASN sebagai jaminan hidup mereka di hari tua," katanya.

Baca juga: KONI: Atlet NTT tak ikut Asian Games
Baca juga: NTT Siapkan Bonus Untuk Atlet Peraih Medali
Atlet Kempo NTT yang meraih medali emas di PON Bandung, Jawa Barat

Artinya, Pemerintah NTT tidak bisa memberikan jaminan masa depan, dan itulah yang menyebabkan banyak atlet memilih untuk pindah ke daerah lain seperti Kalimantan yang memberikan jaminan hidup lebih baik.

"Dan Pemerintah NTT tidak bisa melarang karena itu juga hak azasi atlet. Mereka mau pindah ke daerah manapun yang dianggap lebih baik, tidak bisa dilarang," katanya.

KONI NTT, kata dia, telah berupaya meyakinkan para atlet yang selama ini membela daerah lain untuk kembali ke NTT, tetapi mereka menolak dengan alasan kesejahteraan.

Dia mengatakan, KONI tidak bisa berbuat banyak karena pertanyaan mendasar yang selalu disodorkan para atlet ini adalah jaminan hidup di hari tua. "Hanya saja, saat ini sudah ada aturan yang mengatur tentang mutasi atlet dari satu daerah ke daerah lain," katanya menambahkan. 
Sekretaris Umum KONI Nusa Tenggara Timur Umbu Saga Anakaka saat memimpin rapat tentang masuknya cabang olahraga Wushu ke NTT.