Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menyatakan peristiwa kebakaran di Plant 5 yang merupakan salah satu unit di area Kilang Balikpapan tidak mengganggu suplai bahan bakar minyak ke masyarakat.
"Kami akan mengoptimalkan stok yang terdapat dalam tangki. Namun, kami juga tengah mempersiapkan rencana tambahan bahan baku produk untuk menggantikan kebutuhan komponen HOMC dari Plant 5 yang diperlukan untuk memproduksi BBM," kata Area Manager Communication, Relation, and CSR Kilang Balikpapan Ely Chandra dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin, (16/5).
Pertamina menjamin stok BBM di Kilang Balikpapan masih mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan suplai ke Terminal BBM di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kilang Pertamina Internasional akan mempergunakan komponen Pertamina Patra Niaga yang diambil dari dari Terminal BBM Tanjung Uban. High Octane Mogas Component (HOMC) merupakan komponen yang diperlukan untuk memproduksi BBM beroktan tinggi, seperti Pertamax.
Ely menyampaikan produksi dan suplai BBM ke masyarakat tetap dapat berjalan normal tanpa ada kendala. Bahkan, Pertamina juga telah mempersiapkan skenario alih suplai, berkoordinasi dengan Grup Pertamina sebagai antisipasi dan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan BBM masyarakat.
Baca juga: Pertamina optimalkan penyaluran BBM ke SPBU di NTT
Saat ini, petugas internal perseroan masih melakukan upaya pemulihan operasional kilang untuk memastikan agar Plant 5 dapat segera kembali beroperasi maksimal, termasuk melakukan pengaturan produksi di unit-unit lainnya dalam kilang agar dapat berproduksi secara optimal.
Baca juga: Pertamina : Harga Pertamax naik karena jenis non subsidi
"Perbaikan Plant 5 dijadwalkan selesai dalam tujuh hari ke depan. Kami memastikan produksi BBM tetap dapat berjalan dengan aman," pungkas Ely.