Kupang (ANTARA) - Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto menanggapi maraknya pengiriman sapi betina dari Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya (SBD) ke luar wilayah walaupun sudah ada larangan.
"Sudah jelas bahwa pelabuhan Sumba Timur itu adalah lokasi keluarnya sapi-sapi yang akan dikirim keluar pulau Sumba dan sudah ditentukan bahwa hanya sapi jantan yang boleh keluar tidak boleh sapi betina, " katanya di Kupang, Jumat, (24/6/2022).
Hal ini disampaikannya saat digelarnya Diskusi Panel dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Ketahanan Pangan NTT yang dihadiri oleh Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto, Kajati NTT Hutama Wisnu, dan beberapa pihak terkait.
Ia mengatakan kebijakan pengiriman sapi betina dari kedua kabupaten di pulau Sumba itu memang berasal dari kebijakan pemerintah setempat sehingga menurut dia perlu diredam atau dilarang.
"Kalau misalnya hal ini dibiarkan perlahan-lahan pasokan sapi dari Sumba tidak ada lagi karena tidak ada sapi betina yang bisa produksi," tambah dia.
Menurut dia hal ini harus menjadi perhatian pemerintah provinsi khususnya dinas peternakan di NTT mengingat hal ini sangatlah mengkhawatirkan jika dibiarkan.
Gubernur NTT perlu mengeluarkan suatu regulasi untuk lebih tegas lagi melarang kebijakan dari dua kabupaten itu yang dapat berakibat pada berkurangnya pasokan sapi.
Komandan berbintang dua itu menambahkan bahwa jika dilihat dari sisi keuntungan sudah pasti sangat menguntungkan. Tetapi jika dilihat dari sisi kerugian maka akan sangat merugikan.
Menanggapi hal tersebut Irjen Kementan Jan S Maringka mengatakan bahwa dalam hal tersebut karantina mempunyai peran penting untuk melarang pengiriman sapi betina keluar NTT.
"Karena dengan adanya fungsi-fungsi karantina di situlah syarat-syarat yang dilarang bisa diakomodir sehingga terulang lagi, " tambah dia.
Baca juga: Kapolda NTT ingatkan polisi adi contoh tertib berlalu lintas
Baca juga: Kapolda NTT perintahkan para kapolres pantau penjualan minyak goreng curah