Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mendorong desa-desa wisata yang berada di kawasan Pulau Flores, Alor, Lembata, di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk meningkatkan kecakapan mitigasi bencana.
"Perubahan iklim akan memberi dampak berbahaya bagi lingkungan dan membawa efek langsung pada pada pariwisata. Jadi penting untuk membahas risiko bencana di desa wisata," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina di Labuan Bajo, Kamis, (30/6/2022).
Dia mengemukakan pentingnya kecakapan mitigasi guna meminimalkan dampak bencana terhadap kegiatan usaha pariwisata di desa-desa wisata.
"Kita harus antisipasi sebelum bencana itu datang," kata dia.
BPOLBF menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meningkatkan pemahaman pengelola desa wisata mengenai pentingnya mitigasi bencana dalam webinar pada Senin (27/6).
Baca juga: BPOLBF siapkan situs bagi wisatawan cegah pemilihan kapal ilegal
Dalam webinar itu, Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Mitigasi Bencana Deputi Bidang Pencegahan BNPB Aminudin Hamzah mengemukakan pentingnya pemberdayaan warga dalam mitigasi bencana.
Baca juga: BPOLBF: Transaksi selama BBTF di Bali mencapai RP6,5 miliar
"Masyarakat dan bangsa yang tangguh bencana itu mampu menyerap informasi bahkan mengembangkannya, mampu mengantisipasi, mampu melawan atau menghindar, mampu beradaptasi, mampu pulih kembali lebih baik dan lebih aman," katanya.
BPOLBF dorong desa wisata tingkatkan pengetahuan tentang mitigasi bencana
...Perubahan iklim akan memberi dampak berbahaya bagi lingkungan dan membawa efek langsung pada pada pariwisata. Jadi penting untuk membahas risiko bencana di desa wisata