Wali Kota Riwu Kore minta PAUD perkuat pengelolaan holistik integratif
Sektor pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menyongsong bonus demografi pada tahun 2023-2040...
Kupang (ANTARA) - Wali Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jefri Riwu Kore meminta pengelola lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) memperkuat pengelolaan PAUD secara holistik integratif agar kualitas pendidikan menjadi lebih baik.
"Pendidikan anak sejak dini penting, pendidikan anak usia dini menjadi dasar bagi anak untuk sukses di masa depan," kata Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Bidang Pembangunan dan Pemerintahan Setda Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega saat membuka kegiatan konsultasi multisektor terhadap dukungan Unicef dan Pemerintah Jepang untuk program PAUD di Kota Kupang, Jumat, (5/8/2022).
Jefri Riwu Kore mengatakan selama pandemi COVID-19 banyak kegiatan operasional pendidikan PAUD di daerah ini tidak berjalan secara baik yang menyebabkan akses pengasuhan terhadap anak usia dini menjadi terbatas karena proses pendidikan lebih banyak dilakukan secara daring.
Selain itu dampak pandemi COVID-19 seperti dikatakan Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi negatif termasuk kebutuhan gizi anak dan akses pelayanan kesehatan bagi anak menjadi kurang memadai.
Pemerintah Kota Kupang menurut dia mengapresiasi terhadap Unicef yang telah membantu daerah ini untuk memperbaiki akses dan perbaikan dalam pengasuhan anak usia dini dan pendidikan pra sekolah dasar yang berkualitas, sehingga ada perpaduan dan komitmen bersama dari semua pihak dalam pengelolaan pendidikan anak usia dini di Ibu Kota Provinsi NTT itu.
"Kegiatan ini sangat membantu pemerintah dalam memperbaiki akses dan pengasuhan anak untuk menjadi lebih berkualitas dalam menyambut bonus demografi dimana usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan usia yang tidak produktif," tegas Jefri Riwu Kore di hadapan lebih dari 100 peserta terdiri dari pengelola PAUD, guru PAUD dan kepala puskesmas di Kota Kupang.
Ia mengatakan sektor pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menyongsong bonus demografi pada tahun 2023-2040 karena negara Indonesia didominasi usia produktif yang nantinya banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga secara dini perlu mempersiapkan SDM yang berkualitas sehingga bisa berkompetisi dalam berbagai peluang usaha maupun investasi dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada beberapa tahun ke depan.
Baca juga: Unicef: Pandemi COVID-19 berdampak pada pertumbuhan anak usia dini
Baca juga: Kemendikbudristek lakukan terobosan untuk tingkatkan kualitas PAUD
"Pendidikan anak sejak dini penting, pendidikan anak usia dini menjadi dasar bagi anak untuk sukses di masa depan," kata Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Bidang Pembangunan dan Pemerintahan Setda Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega saat membuka kegiatan konsultasi multisektor terhadap dukungan Unicef dan Pemerintah Jepang untuk program PAUD di Kota Kupang, Jumat, (5/8/2022).
Jefri Riwu Kore mengatakan selama pandemi COVID-19 banyak kegiatan operasional pendidikan PAUD di daerah ini tidak berjalan secara baik yang menyebabkan akses pengasuhan terhadap anak usia dini menjadi terbatas karena proses pendidikan lebih banyak dilakukan secara daring.
Selain itu dampak pandemi COVID-19 seperti dikatakan Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi negatif termasuk kebutuhan gizi anak dan akses pelayanan kesehatan bagi anak menjadi kurang memadai.
Pemerintah Kota Kupang menurut dia mengapresiasi terhadap Unicef yang telah membantu daerah ini untuk memperbaiki akses dan perbaikan dalam pengasuhan anak usia dini dan pendidikan pra sekolah dasar yang berkualitas, sehingga ada perpaduan dan komitmen bersama dari semua pihak dalam pengelolaan pendidikan anak usia dini di Ibu Kota Provinsi NTT itu.
"Kegiatan ini sangat membantu pemerintah dalam memperbaiki akses dan pengasuhan anak untuk menjadi lebih berkualitas dalam menyambut bonus demografi dimana usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan usia yang tidak produktif," tegas Jefri Riwu Kore di hadapan lebih dari 100 peserta terdiri dari pengelola PAUD, guru PAUD dan kepala puskesmas di Kota Kupang.
Ia mengatakan sektor pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menyongsong bonus demografi pada tahun 2023-2040 karena negara Indonesia didominasi usia produktif yang nantinya banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga secara dini perlu mempersiapkan SDM yang berkualitas sehingga bisa berkompetisi dalam berbagai peluang usaha maupun investasi dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada beberapa tahun ke depan.
Baca juga: Unicef: Pandemi COVID-19 berdampak pada pertumbuhan anak usia dini
Baca juga: Kemendikbudristek lakukan terobosan untuk tingkatkan kualitas PAUD