Kupang (AntaraNews NTT) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur mencatat ada 11 potensi bencana biasanya terjadi di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini, sehingga perlu diantisipasi risiko kebencanaannya.
"Kami sudah petakan risiko bencana alam di daerah ini, dan ada kurang lebih 11 potensi bencana yang ada di NTT," kata Kepala BPBD NTT Tini Thadeus kepada wartawan di Kupang, Rabu (10/10).
Ia menyebutkan 11 potensi bencana itu di antaranya adalah tsunami, banjir, gunung meletus, kejadian luar biasa penyakit, puting beliung, serta kekeringan dan lain-lain.
Oleh karena itu, menurutnya, pembanguan di setiap kabupaten/kota di provinsi itu diharapkan tidak mengabaikan kajian pemetaan bencana, sebagai antisipasi risiko bencana agar tidak berakibat fatal saat terjadi bencana.
Ia mengatakan selain memetakan potensi bencana, pihak BPBD juga berusaha memperkecil risiko jumlah korban jika terjadi bencana, dengan cara menempatkan papan peringatan, serta peta bagi setiap warga yang ingin menyelamatkan diri jika terjadi bencana.
Baca juga: BPBD NTT siaga bencana kekeringan
"Dalam setiap papan peringatan, kami juga memberikan tanda-tanda evakuasi jika terjadi bencana. Yakni seperti berlari ke tempat yang lebih tinggi," tambahnya.
Sementara itu terkait tsunami di kota Kupang, kata dia, kemunginan ketinggian tsunami di kota kasih itu bisa mencapai hingga 19 meter menurut penelitian oleh para ahli.
"Kota Kupang dinilai oleh para ahli rawan jika terkena bencana tsunami, karena memang terletak di teluk yang rawan bencana," katanya mengutip para ahli.
Ada 11 potensi bencana di NTT
"Kami sudah petakan risiko bencana alam di daerah ini, dan ada kurang lebih 11 potensi bencana yang ada di NTT," kata Tini Thadeus.