Kupang (ANTARA) -
PT. Pertamina mencatat sebanyak 90 ribu kendaraan sudah mendaftar untuk mendapatkan program subsidi tepat MyPertamina di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Arya Yusa Dwicandra dalam keterangannya yang diterima di Kupang, Jumat, (12/8/2022) siang mengatakan bahwa antusiasme masyarakat untut turut serta dalam pendaftaran subsidi tepat BBM di beberapa Kota dan Kabupaten yang dilakukan semenjak 1 Juli 2022 lalu memang sangat tinggi.
"Dari 90.000 kendaraan mendaftar itu, terdiri dari 58.000 kendaraan bahan bakar Pertalite dan 32.000 kendaraan bahan bakar solar," katanya.
Data tersebut ujar dia tercatat mulai tanggal 1 Juli 2022 sejak pertama kali program itu dimulai sampai dengan Rabu (10/8) lalu.
Arya menambahkan bahwa dari 90.000 kendaraan tersebut, 80 persen atau sebanyak 72.000 kendaraan berasal dari Jawa Timur, 10 persen atau 9.000 kendaraan dari Bali, provinsi NTB sebanyak 5.800 kendaraan dan sebanyak 3.200 kendaraan telah mendaftar di provinsi NTT.
Lebih lanjut Arya menambahkan bahwa meskipun implementasi penggunaan MyPertamina belum dilakukan, namun Arya mengingatkan bahwa seluruh konsumen yang mengkonsumsi produk BBM solar subsidi dan pertalite sebaiknya melakukan pendaftaran kendaraannya.
“Bagi kendaraan yang tidak mengkonsumsi Pertalite dan Solar subsidi tentunya tidak perlu melakukan pendaftaran. Kami berterima kasih dan mengapresiasi konsumen yang telah membeli produk selain Pertalite dan solar subsidi karena kedua produk tersebut hanya diperuntukkan bagi mereka yang memang layak disubsidi,” ungkar Arya.
Subsidi yang tepat sasaran ini, ujar dia menjadi penting, mengingat pemerintah sendiri telah berkontribusi besar mengalokasikan dana hingga Rp520 triliun untuk subsidi energi di tahun 2022.
Dalam memastikan subsidi energi dapat disalurkan tepat sadaran, Pertamina Patra Niaga harus mematuhi regulasi yang berlaku, seperti Peraturan Presiden No. 191/2014 serta Surat Keputusan (SK) Kepala BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020. Perpres No 191/2014 masih dalam proses revisi untuk penetapan pihak-pihak yang berhak mendapatkan subsidi.
“Hal-hal yang terkait segmentasi pengguna, kuota, dan regulasi terkait penyaluran lain akan tertuang dalam regulasi tersebut yang pada saatnya akan diterapkan," lanjut Arya.
Ia menambahkan bahwa pendaftaran dapat melalui aplikasi MyPertamina, website pedulitepat.mypertamina.id dan daftar langsung di SPBU yang ditunjuk.
Baca juga: MyPertamina untuk cegah penggunaan BBM bersubsidi tidak tepat sasaran
Hingga saat ini, Pertamina juga terus membuka tempat pendaftaran offline yang berada di titik-titik seperti SPBU, Terminal BBM dan beberapa lokasi lainnya.
Baca juga: Pertamina bilang warga bisa registrasi MyPertamina via daring atau ke SPBU
“Sebanyak 78 titik pendaftaran offline terus dibuka Pertamina di wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara. Untuk wilayah Jawa Timur terdapat 38 titik pendaftaran offline, Bali sebanyak 8 titik, NTB sebanyak 10 titik, NTT sebanyak 22 titik,” ujar Arya.
Pertamina catat 90 ribu kendaraan mendaftar ke Mypertamina
Dari 90.000 kendaraan mendaftar itu, terdiri dari 58.000 kendaraan bahan bakar Pertalite dan 32.000 kendaraan bahan bakar solar...