Polisi identifikasi pemilik bahan peledak

id Kapolres TTS

Polisi identifikasi pemilik bahan peledak

Kapolres TTS AKBP Totok Mulyanto (tengah) saat meninjau korban yang mengalami luka berat akibat terkena ledakan di Kota SoE, Minggu (28/10). (ANTARA Foto/Istimewa)

Kepolisian Resor Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur saat ini masih mengidentifikasi siapa pemilik bahan peledak yang meledak di Kota Soe pada Minggu (28/10) malam. 
Kupang (AntaraNews NTT) - Kepolisian Resor Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur saat ini masih mengidentifikasi siapa pemilik bahan peledak yang meledak di Kota Soe pada Minggu (28/10) malam. 

"Polisi saat ini masih menyelidiki siapa sebenarnya pemilik bahan peledak tersebut. Beberapa saksi sudah kami mintai keterangan," kata Kapolres TTS AKBP Totok Mulyanto saat dihubungi Antara dari Kupang, Senin (29/10).

Hal ini disampaikannya ketika dimintai keterangan terkait perkembangan kasus ledakan yang terjadi di kota Soe yang mengakibatkan Istantho Djaha, Sekretaris Satpol PP kabupaten TTS mengalami luka berat.

Ia menambahkan bahwa pihaknya juga belum bisa memastikan apakah yang meledak itu adalah bom atau granat karena masih menunggu hasil identifikasi jenis peledak tersebut dari Laboratorium Forensik (Labfor) di Denpasar Bali.

"Kami belum bisa pastikan apakah itu bom atau bukan. Pihak Jibom Polda NTT sudah membawa barang bukti itu untuk diperiksa di Labfor Denpasar Bali," ujarnya.

Namun, kata dia, pihaknya juga mendapatkan satu buah bahan peledak yang menyerupai granat, tapi bukanlah granat perang. Dan saat ini masih terus di selidiki. 

Baca juga: Sebuah ledakan terjadi di kota SoE

Totok juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terhasut dengan berbagai informasi yang tidak benar terkait ledakan tersebut. 

"Sempat beredar isu bahwa ledakan terjadi di gereja, namun itu tidak benar. Masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan hal itu. Sampai saat ini pascaledakan kondisi keamanan di sini (TTS) kondusif," tambahnya.

Sementara terkait korban yang mengalami luka berat seperti pergelangan tangan kiri putus, sulit melihat akibat ledakan itu sudah dirawat di RS Siloam Kupang.

Korban sendiri, kata dia, sudah langsung dirujuk ke RS tersebut pada Minggu (28/10) malam, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.