BI gelar ekspedisi kas keliling daerah 3T

id Bank Indonesia

BI gelar ekspedisi kas keliling daerah 3T

Kepala Perwakilan Wilayah BI Provinsi Maluku Bambang Pramasudi. (AntaraNews NTT Foto/Kornelis Kaha)

Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan TNI-AL menggelar ekspedisi kas keliling ke sejumlah pulau terdepan, terluar dan tertinggal (3T) yang berada di kawasan Provinsi Maluku dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ambon (AntaraNews NTT) - Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan TNI-AL menggelar ekspedisi kas keliling ke sejumlah pulau terdepan, terluar dan tertinggal (3T) yang berada di kawasan Provinsi Maluku dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kepala Perwakilan BI Wilayah Provinsi Maluku Bambang Pramasudi, kepada Antara di kota Ambon, Rabu (31/10), mengatakan pelaksanaan kegiatan kas keliling akan mulai dilakukan pada Kamis (1/11) dan upacara pelepasannya dilakukan di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX/Ambon.

"Kas keliling yang dimaksud adalah melakukan penukaran uang rupiah yang baru dengan uang rupiah yang lusuh milik masyarakat di sejumlah pulau 3T yang memang belum pernah mendapatkan proses penukaran uang," katanya.

Ia menyebutkan sejumlah pulau yang akan menjadi lokasi kas keliling itu adalah Pulau Kesui, Pulau Tual, Pulau Jamdena, Pulau Leti, Pulau Wetar, Pulau Pantar, dan terakhir adalah Pulau Solor di Kabupaten Flores Timur, NTT.

Perjalanan akan dimulai dari Kota Ambon dan akan berakhir di Kota Kupang, tepatnya di Lantamal VII/ Kupang, pada 9 November 2018.

Ia menjelaskan, dalam kegiatan ekspedisi kas keliling ini, BI tidak hanya melakukan penukaran uang lusuh, tetapi juga menggelar sosialisasi terkait pengenalan keaslian rupiah, mengingat saat ini sudah memasuki masa-masa Pilpres dan Pileg.

Baca juga: Penukaran uang pecahan mencapai Rp7 miliar

Kemudian juga dilakukan kegiatan sosial seperti pengobatan gratis bagi masyarakat di daerah 3T itu yang jarang mendapatkan layanan kesehatan.

Ia mengatakan ada dua orang dokter dibantu dua orang perawat akan ditugaskan untuk melakukan pengobatan gratis tersebut kepada masyarakat yang berada di wilayah 3T.

"Kegiatan pengobatan gratis ini juga merupakan bukti kehadiran negara di tengah masyarakat yang menyebar di pulau-pulau 3T," demikian Bambang Pramasudi.