55 anak di Kabupaten Sikka terjangkit virus rubella

id Imunisasi

55 anak di Kabupaten Sikka terjangkit virus rubella

Seorang dokter sedang memberikan imunisasi MR kepada seorang siswa SMP Katolik St Theresia Kupang saat pencanangan kampanye dan introduksi imunisasi Measlles Rubella (MR di SMP Katolik St Theresia Kupang, Rabu (1/8). (ANTARA Foto/Benny Jahang)

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur merilis sebanyak 55 anak di Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Pulau Flores terserang virus rubella.
Kupang (AntaraNews NTT) - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur merilis sebanyak 55 anak di Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Pulau Flores terserang virus rubella.

"Sebelumnya kami sudah ambil sampel dan berdasarkan hasil tes laboratorium di Surabaya, Jawa Timur terdapat 55 anak yang terserang virus rubella," kata Staf Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit bagian Survei Dinas Kesehatan Provinsi NTT Acep Effendi di Kupang, Kamis (1/11).

Kasus tersebut disampaikan berkaitan dengan hasil survei yang dilakukan Dinas Kesehatan NTT terhadap cakupan imunisasi Measles-Rubella (MR) yang dilakukan selama tiga bulan di provinsi berbasis kepulauan itu.

Ia menjelaskan awal mula penyebaran virus Rubella di Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka itu diduga bermula dari seorang anak yang kemudian diketahui baru kembali dari Papua. 

"Kami dapatkan informasi bahwa ada anak yang baru pulang liburan dari Papua dan terjangkit virus Rubella," katanya.

Di samping itu beberapa warga setempat juga melaporkan ada beberapa lagi penderita Rubella di daerah itu.

Baca juga: Cakupan MR di NTT berada di urutan ke-4 nasional
Baca juga: Cakupan imunisasi MR di NTT mendekati 100 persen


"Angka itu yang terdaftar di Pustu, mungkin masih ada yang belum melaporkan," kata Acep dan menambahkan dari kasus tersebut, maka Kabupaten Sikka bisa disebut sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB).

"Saya khawatir jumlah penderita Rubella akan terus bertambah di wilayah kecamatan tersebut. Kami akan terus berupaya melakukan pencegahan di daerah itu agar tidak menyebar ke daerah lain di Kabupaten Sikka," demikian Acep Effendi.