Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa pancaroba atau peralihan musim kemarau ke musim hujan.
"Di masa peralihan musim biasanya sering terjadi kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sehingga masyarakat harus tetap waspada," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Aji ketika dihubungi di Kupang, Jumat, (7/10/2022).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan musim di NTT dan bagaimana langka mitigasi terhadap potensi bencana.
Ia menyarankan masyarakat agar melakukan pencegahan atau mitigasi bencana seperti membersihkan saluran air atau selokan maupun memangkas pohon-pohon yang rapuh atau rawan tumbang bila terkena angin kencang.
Selain itu masyarakat yang tinggal di wilayah rendah yang biasa terjadi genangan air atau banji maka perlu lebih waspadai ketika terjadi hujan deras.
Baca juga: BMKG imbau nelayan waspada gelombang 2,5 meter di wilayah laut NTT
Sementara di wilayah perbukitan juga perlu waspada tanah longsor yang biasa terjadi di area lereng yang curam, katanya.
Rahmattulloh mengatakan pihaknya memprakirakan awal musim hujan di NTT terjadi sekitar Oktober-November 2022.
Baca juga: BMKG ingatkan warga NTT waspada bencana pada peralihan musim
"Masyarakat di wilayah yang lebih dulu mengalami musim hujan agar mulai menyiapkan langkah yang diperlukan untuk memitigasi resiko bencana," katanya.
BMKG imbau warga NTT waspadai cuaca ekstrem di musim pancaroba
Ilustrasi - Hujan deras mengguyur wilayah Kota Kupang, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
...Di masa peralihan musim biasanya sering terjadi kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sehingga masyarakat harus tetap waspada, kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Aji ketika dihubu
