Nagekeo tingkatkan peran masyarakat lewat Desa Tangguh Bencana

id desa tangguh bencana,antisipasi bencana,bpbd,penanggulangan bencana,nagekeo,ntt

Nagekeo tingkatkan peran masyarakat lewat Desa Tangguh Bencana

BPBD Nagekeo melakukan sosialisasi komunikasi informasi dan edukasi (KIE) rawan bencana dan pembentukan organisasi desa tangguh bencana beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Nagekeo)

Desa Tangguh Bencana memiliki peran untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh masyarakat desa dalam menghadapi kejadian bencana yang mungkin akan terjadi...
Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur terus meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menghadapi kejadian bencana lewat Desa Tangguh Bencana.

"Desa Tangguh Bencana memiliki peran untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh masyarakat desa dalam menghadapi kejadian bencana yang mungkin akan terjadi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Nagekeo Marianus Dhaki Dae ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu, (12/10/2022).

Desa Tangguh Bencana merupakan bagian dari penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam program penanggulangan bencana.

Marianus menjelaskan Desa Tangguh Bencana bertujuan untuk melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka mengurangi risiko bencana.

Selain itu Desa Tangguh Bencana juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana; meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis bagi pengurangan risiko bencana; serta meningkatkan kerja sama antara para pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan risiko bencana.

Untuk mewujudkan tujuan itu, katanya, Desa Tangguh Bencana sebagai suatu organisasi harus mampu mengelola risiko kejadian bencana yang terjadi secara mandiri di dalam desa dan mampu menyusun rencana aksi penanggulangan dan pengurangan resiko bencana yang didukung dengan kebijakan atau peraturan di desa dalam menghadapi bencana.

"Desa Tangguh Bencana harus mengaktifkan peran serta masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan dan melakukan pembangunan di desa berbasis pengurangan risiko bencana," katanya menjelaskan.

Baca juga: BMKG prakirakan musim hujan datang lebih awal di NTT

Sebanyak 91 desa dari 113 desa di Kabupaten Nagekeo telah menjadi Desa Tangguh Bencana yang memahami 12 jenis ancaman bencana di wilayah itu.

Lewat Desa Tangguh Bencana, masyarakat diharapkan dapat mengenali bencana, melakukan upaya untuk menghindari bencana, dan bangkit kembali lebih cepat setelah kejadian bencana.

Baca juga: BPBD peringatkan potensi bencana akibat cuaca ekstrem

"Kita berharap masyarakat mampu mengatasi bencana dari level rendah hingga sedang secara mandiri," ungkapnya.