Pembangunan Jalan Poros Tengah Dilanjutkan

id Poros Tengah

Pembangunan Jalan Poros Tengah Dilanjutkan

Jalan poros tengah di wilayah Kabupaten Kupang, NTT menghubungkan enam kecamatan di wilayah kabupaten tersebut dengan Oecusse, wilayah kantung (enclave) Timor Leste.

Jalan poros tengah sepanjang 139 km melintasi enam kecamatan di Kabupaten Kupang sampai Oecusse, Timor Leste.
Kupang (Antara NTT) - Bupati Kupang Ayub Titu Eki mendorong pemerintah pusat untuk melanjutkan pembangunan jalan poros tengah sebagai jalan strategis nasional di wilayah perbatasan yang menghubungan Nusa Tenggara Timur dengan Oecusse, Timor Leste.

"Kami mengharapkan agar pemerintah pusat melanjutkan pembangunan jalan poros tengah di Kabupaten Kupang, karena merupakan jalan strategis nasional sesuai Peraturan Presiden No.179 tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di NTT," kata Bupati Ayub Titu Eki di Oelamasi, Senin.

Bupati Ayub mengatakan hal itu berkaitan adanya pemerintaan bahwa jalan poros tengah di Kabupaten Kupang, merupakan jalan non status sehingga tidak dialokasikan anggaran dari pemerintah pusat untuk pembangunan ruas jalan tersebut yang saat ini rusak akibat bencana alam.

Kepada para wartawan di Oelamsi, sekitar 38 km arah timur kota Kupang, Bupati Ayub mengatakan, jalan poros tengah sepanjang 139 km melintasi enam kecamatan di Kabupaten Kupang sampai Oecusse, Timor Leste.

Keenam kecamatan tersebut adalah Takari, Amfoang Tengah, Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara dan Amfoang Tengah serta Amfoang Timur yang perbatasan langsung dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse.

Ia mengatakan tahun 2015 pemerintah pusat telah merintis membangun jalan poros tengah sepanjang 32 km melintas Kecamatan Takari dan Fatuleu.

Namun pada tahun 2016, kata dia, pembangunan jalan poros tengah tidak dilanjutkan lagi oleh pemerintah pusat.

Dalam Peraturan Presiden N.179 tahun 2015 kata Bupati Ayub, jalan poros tengah sepanjang 139 km itu akan tuntas dikerjakan pemerintah pusat pada tahun 2019.

"Kita dorong pemerintah pusat agar jalan poros tengah ini dilanjutkan agar Nawacita Presiden RI Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran bisa terwujud," ujarnya.

Menurut dia, pembangunan jalan poros tengah akan lebih mengairahkan roda perekonomian masyarakat pedesaan di kawasan perbatasan NTT-Timor Leste.

Bupati Ayub yang didampingi Wakil Bupati Kupang Korinus Masneno itu mengatakan pembangunan jalan poros tengah lebih efisiensi anggaran karena tidak membutuhkan anggaran untuk membangun jembatan yang besar.

"Jalan poros tengah hanya membutuhkan pembangunan enam jembatan saja, namun jika melintasi bagian utara Kabupaten Kupang, maka ratusan jembatan besar maupun jembatan kecil yang harus dibangun negara ini," katanya.

Ia mengatakan pembangunan jalan poros tengah sangat penting karena dapat mendukung pembangunan observatorium milik Lembaga penerbangan nasional di pegunungan Timau.