Golkar Usung Medah

id Medah

Golkar Usung Medah

DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur akan mengusung Ibrahim Agustinus Medah menjadi bakal calon Gubernur NTT periode 2018-2023.

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Nusa Tenggara Timur tetap pada komitmennya untuk mengusung Ibrahim Agustinus Medah sebagai bakal calon Gubernur NTT periode 2018-2023.
Kupang (Antara NTT) - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Nusa Tenggara Timur tetap pada komitmennya untuk mengusung Ibrahim Agustinus Medah sebagai bakal calon Gubernur NTT periode 2018-2023.

"Komitmen DPD Partai Golkar ini mengacu pada keputusan Musda DPD I Partai Golkar NTT pada Agustus 2016 lalu yang telah menetapkan Medah sebagai satu-satunya calon gubernur NTT dari partai berlambang Pohon Beringin itu," kata Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPD Partai Golkar NTT Laurens Leba Tukan kepada wartawan di Kupang, Senin (3/4)..

Ia mengatakan surat DPP Golkar tentang survei calon gubernur adalah kebijakan umum partai yang tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan yang sudah diambil oleh para Ketua DPD II Golkar kabupaten/kota se-NTT.

Ketua DPD, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota memiliki hak untuk dicalonkan menjadi bakal calon kepala daerah, kecuali hasil survei menunjukkan bahwa posisi mereka masih jauh di bawah kader lainnya.

"Saya yakin Pak Medah sebagai Ketua DPD I Partai Golkar NTT menginginkan agar semua kader diberi kesempatan yang sama untuk tampil agar proses pengkaderan tidak mandeg," kata Laurens.

Selain itu, kata dia, Medah adalah figur dengan sejuta pengalaman, baik di tubuh birokrasi, parlemen maupun kemasyararakatan sehingga sangat pantas dicalonkan menjadi orang nomor satu di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.

"Sedangkan prestasi-prestasi Pak Medah di masyarakat sudah sangat banyak dinikmati hingga sekarang misalnya bidang ekonomi, pola penanaman padi gogo rancah di Rote, rumput laut yang menyebar di seluruh NTT, ubi ungu di seluruh NTT, peternakan dan jambu mente di seluruh Kabupaten Kupang termasuk Rote dan Sabu," jelas Laurens.

Dia menambahkan, bidang pemerintahan, Ibrahim Medah telah menorehkan prestasi gemilang di antaranya pemekaran Kabupaten Rote Ndao dan Sabu Raijua, serta pembangunan dan pemindahan ibukota Kabupaten Kupang.

Sedangkan bidang politik, Medah tetap mempertahankan kemenangan Partai Golkar dalam setiap Pemilu. Dan, Ia yakin prestasi-prestasi itu tentu menjadi perhatian tersendiri dari masyarakat dalam menilai kader-kader Partai Golkar.

Sementara itu, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Belu, Yohanes Nahak kepada wartawan mengatakan DPD Golkar Belu konsisten dengan kesepakatan di forum Musda DPD I Partai Golkar NTT pada Agustus 2016 lalu, menetapkan calon tunggal, yakni Ibrahim A. Medah.

Oleh karena itu, menurut Nahak, setelah Musda tersebut, DPD II Golkar Belu langsung melakukan sosialisasi di masyarakat.

Oleh sebab itu, sejauh ini tidak ada nama lain di Golkar sebagai calon gubernur NTT, selain Ibrahim A. Medah. Hal tersebut juga berdasarkan keputusan Musda DPD I Golkar yang dihadiri semua ketua DPD II dan pengurus DPD I Golkar NTT dan direstui Ketua Umum Golkar, Setya Novanto.

Ia mengakui, saat ini sosialisasi calon gubernur Ibrahim A. Medah sudah dilakukan sampai tingkat desa serta kelurahan. Dan sejauh ini respon masyarakat sangat bagus. Apalagi, program Iban Medah sangat menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

"Pak Medah dengan program pertaniannya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sekarang kami sedang gencar melakukan penanaman ubi ungu di seluruh desa di Kabupaten Belu," demikian Nahak.

71 Tahun
Leba Tukan menambahkan Partai Golkar akan menutup pintu bagi calon kepala daerah non partai pada pemilu Gubernur NTT Juni Juni 2018.

"Golkar telah berkomitmen untuk mengusung Ibrahim Agustinus Medah sebagai calon gubernur berdasarkan hasil Musda Golkar pada Agustus 2016," katanya.

Ia mengatakan kesepakatan untuk menetapkan Ibrahim Agustinus Medah untuk bertarung kembali dalam ajang Pilgub NTT karena berbagai pertimbangan politis serta belum satu pun kader partai yang mencalokan diri.

"Golkar memang memiliki banyak kader partai, namun belum ada yang berani mencalonkan diri. Dan kami akan menutup pintu bagi calon non partai, dan kemungkinan hanya mencalonkan Pak Medah sebagai calon gubernur," katanya.

Ketua DPD II Golkar Kota Kupang Jonas Salean menyatakan banyak kalangan menilai figur Ibrahim Agustinus Medah sudah cukup tua dan sudah memasuki usia 71 tahun pada 2018, sehingga sangat disayangkan jika Golkar masih jatuh cinta kepadanya.

Namun, penilaian tersebut dinilai keliru oleh Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno yang juga salah satu kader Golkar. "Golkar sudah menjatuhkan pilihan yang tepat kepada Pak Medah sebagai bakal calon gubernur," katanya menegaskan.

Menurut Pua Geno, kekalahan Partai Golkar dalam beberapa kali pelaksanaan Pilkada di daerah ini, karena lambannya partai dalam menentukan sikap terhadap kader partai yang diusung menjadi kepala daerah.

"Ini waktu yang cukup bagi Pak Medah untuk menyosialisasikan diri kepada publik NTT bahwa dirinya masih sanggup menjadi pemimpin di daerah ini," katanya.

Iban Medah, demikian panggilan akrab anggota DPD RI dan mantan Ketua DPRD NTT kelahiran Bilba, Pulau Rote pada 8 Juni 1947 itu pernah bertarung dalam ajang Pilgub NTT periode 2008-2013, namun belum beruntung.