Pembangunan Pelabuhan Marina Labuan Bajo Dimulai 2018

id Marina

Pembangunan Pelabuhan Marina Labuan Bajo Dimulai 2018

Welly Rohimone

Pembangunan Pelabuhan Marina di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur akan dimulai pada 2018 karena masih menunggu proses pemindahan pelabuhan perikanan.
Kupang (Antara NTT) - Pembangunan Pelabuhan Marina di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur akan dimulai pada 2018 karena masih menunggu proses pemindahan pelabuhan perikanan.

"Rencana pembangunan Pelabuhan Marina Labuan Bajo itu berlokasi di Pelabuhan Perikanan. Saat ini sedang dalam proses pemindahan pelabuhan perikanan sehingga pada 2018 baru bisa mulai dibangun," kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Welly Rohimone di Kupang, Selasa.

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan realisasi pembangunan Pelabuhan Marina di Labuan Bajo, ujung barat Pulau Flores, untuk mendukung sektor pariwisata di provinsi berbasis kepulauan itu.

Dia menjelaskan rencana pembangunan Pelabuhan Marine itu sudah dilakukan peletakan batu pertama pada April 2017, bersamaan dengan pembangunan fasilitas pendukung lainnya, seperti hotel dan peningkatan fasilitas dermaga penyeberangan.

"Hanya Pelabuhan Marina saja yang masih tertunda karena menunggu pemindahan pelabuhan perikanan," katanya.

Pelabuhan Marina merupakan bagian dari proyek pembangunan kawasan komersial Labuan Bajo yang merupakan proyek sinergi Badan Usaha Milik Negara antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Patra Jasa.

Kawasan komersial itu akan dikelola oleh perusahaan patungan ketiga pihak tersebut, di mana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menjadi pemegang saham mayoritas 51 persen karena pengembangan proyek berada di atas lahan milik ASDP (landlord), PT Patra Jasa sebesar 25 persen, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) sebesar 24 persen.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membangun proyek strategis perdananya melalui pembangunan kawasan komersial di Labuan Bajo, yang terdiri atas Pelabuhan Marina, peningkatan fasilitas dermaga penyeberangan, hotel, serta area komersial dengan total investasi sekitar Rp 400 miliar.

Ditargetkan proyek yang peletakan batu pertama pada April 2017 itu, akan rampung dan beroperasi penuh pada Desember 2018.

Sebelumnya, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Faik Fahmi mengatakan pembangunan dan pengembangan kawasan komersial Labuan Bajo sejalan dengan "road map" perusahaan yang telah disusun, yakni RE-ASDP.

Peta tersebut terdiri atas Re-formulation of Business Foundation (2016), Acceleration of Commercial (2017), Services to The Nation (2018), Drive to Excellent (2019), dan Performance to The Best (2020). 

Tawarkan kepada investor
Ia menambahkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan menawarkan pembangunan Pelabuhan Marina di beberapa lokasi yang sudah disiapkan kepada investor dari dalam dan luar negeri.

"Saat ini Pemerintah NTT sedang merampungkan perencanaan pembangunan pelabuhan Marina di beberapa kabupaten di NTT. Hasil perencanaan ini akan ditawarkan kepada investor untuk dibangun," kata Rohimone.

Selama ini, kata dia, kapal-kapal besar yang mengangkut para wisatawan mancanegara tidak bisa leluasa singgah di NTT karena tidak didukung dengan pelabuhan khusus kapal pesiar. 

Kapal-kapal pesiar itu terpaksa sandar di pelabuhan-pelabuhan bongkar muat, sehingga tidak bisa berlabuh terlalu lama karena mengganggung aktivitas bongkar muat di pelabuhan.

Menurut dia, upaya yang sedang dilakukan saat ini merupakan bagian dari respon Pemerintah NTT terhadap keluhan kapal-kapal pesiar yang mengangkut wisatawan ke wilayah itu.

Dia mengatakan ada beberapa lokasi untuk pembangunan Pelabuhan Marina yang sudah disiapkan pemerintah yakni di Kabupaten Alor, Waikerang di Maumere dan Ende di Pulau Flores.

Lokasi-lokasi itu akan ditawarkan kepada investor untuk dibangun dan dikerjasamakan dengan Pemerintah NTT mengingat pembangunan sebuah pelabuhan marina membutuhkan anggaran yang cukup besar.

"Pada 6 September nanti, kami akan mempresentasikan rencana pembangunan pelabuhan ini kepada investor China di Kupang. Setelah itu, pada 20 Desember 2017, akan dilakukan presentasi lagi kepada investor dari Australia," katanya.

Dia berharap ada investor yang berminat membangun pelabuhan Marina beserta fasilitas pendukung, guna mendukung pembangunan pariwisata di provinsi berbasis kepulauan itu.