Kupang (ANTARA News NTT) - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengharapkan aspek amenitas harus dibenahi pemerintah ketika Pulau Komodo di kawasan wisata Taman Nasional Komodo mulai ditutup pada Januari 2020.
"Kami berharap penutupan Pulau Komodo itu tidak semata-mata untuk konservasi, namun aspek amenitas juga perlu dibenahi agar tetap menarik bagi wisatawan," katanya kepada Antara di Kupang, Senin (11/2).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan rencana pemerintah menutup sementara Pulau Komodo di kawasan wisata Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT yang direncanakan mulai Januari 2020.
Amenitas dalam pandangan Abed Frans, bisa berupa fasilitas pariwisata seperti rumah makan, restoran, toko cenderamata, dan fasilitas umum seperti sarana ibadah, kesehatan, taman, dan fasilitas sampah.
Namun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan membentuk tim terpadu untuk melakukan kajian tentang kemungkinan penutupan sementara Pulau Komodo tersebut.
Abed mengatakan, rencana tersebut harus pula diikuti dengan pembenahan aspek amenitas di Pulau Komodo seperti fasilitas medis, pemadam kebakaran, rest area, penanganan sampah, serta peningkatan keamanan.
Baca juga: Paket wisata TN Komodo tetap dijual
Menurutnya, banyak pandangan yang menyatakan bahwa satwa purba Komodo (varanus komodoensis) saat ini dalam kondisi baik-baik saja dan terjaga, sehingga tidak perlu ditutup untuk sementara.
Habitat Komodo di Pulau Komodo, menurut laporan dari Balai Taman Nasional Komodo, sebanyak 1.727 ekor. Sedang, di Pulau Rinca 1.049 ekor, Pulau Gili Motang 58 ekor, Pulau Nusa Kode 57 ekor, dan Pulau Padar enam ekor.
Abed mengatakan, meskipun Pulau Komodo akan ditutup, paket-paket wisata ke Taman Nasional Komodo tetap dijual, karena masih ada destinasi lain dalam TNK bagi wisatawan, seperti Pulau Rinca dan Pulau Padar.
Kawasan wisata di ujung barat Pulau Flores itu tidak hanya di TNK, tetapi juga ada di Pulau Bidadari, Pulau Pink dan pulau-pulau kecil lainnya yang sungguh eksotik.
"Di Pulau Rinca dan Padar juga ada satwa Komodo sehingga wisatawan masih tetap bisa menikmati kunjungannya dengan melihat dari dekat satwa langka purba itu, tanpa harus ke Pulau Komodo," katanya.
Baca juga: Penutupan Pulau Komodo tak ganggu pelaku parwisata
Baca juga: Januari 2020 Pulau Komodo Ditutup
"Kami berharap penutupan Pulau Komodo itu tidak semata-mata untuk konservasi, namun aspek amenitas juga perlu dibenahi agar tetap menarik bagi wisatawan," katanya kepada Antara di Kupang, Senin (11/2).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan rencana pemerintah menutup sementara Pulau Komodo di kawasan wisata Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT yang direncanakan mulai Januari 2020.
Amenitas dalam pandangan Abed Frans, bisa berupa fasilitas pariwisata seperti rumah makan, restoran, toko cenderamata, dan fasilitas umum seperti sarana ibadah, kesehatan, taman, dan fasilitas sampah.
Namun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan membentuk tim terpadu untuk melakukan kajian tentang kemungkinan penutupan sementara Pulau Komodo tersebut.
Abed mengatakan, rencana tersebut harus pula diikuti dengan pembenahan aspek amenitas di Pulau Komodo seperti fasilitas medis, pemadam kebakaran, rest area, penanganan sampah, serta peningkatan keamanan.
Baca juga: Paket wisata TN Komodo tetap dijual
Menurutnya, banyak pandangan yang menyatakan bahwa satwa purba Komodo (varanus komodoensis) saat ini dalam kondisi baik-baik saja dan terjaga, sehingga tidak perlu ditutup untuk sementara.
Habitat Komodo di Pulau Komodo, menurut laporan dari Balai Taman Nasional Komodo, sebanyak 1.727 ekor. Sedang, di Pulau Rinca 1.049 ekor, Pulau Gili Motang 58 ekor, Pulau Nusa Kode 57 ekor, dan Pulau Padar enam ekor.
Abed mengatakan, meskipun Pulau Komodo akan ditutup, paket-paket wisata ke Taman Nasional Komodo tetap dijual, karena masih ada destinasi lain dalam TNK bagi wisatawan, seperti Pulau Rinca dan Pulau Padar.
Kawasan wisata di ujung barat Pulau Flores itu tidak hanya di TNK, tetapi juga ada di Pulau Bidadari, Pulau Pink dan pulau-pulau kecil lainnya yang sungguh eksotik.
"Di Pulau Rinca dan Padar juga ada satwa Komodo sehingga wisatawan masih tetap bisa menikmati kunjungannya dengan melihat dari dekat satwa langka purba itu, tanpa harus ke Pulau Komodo," katanya.
Baca juga: Penutupan Pulau Komodo tak ganggu pelaku parwisata
Baca juga: Januari 2020 Pulau Komodo Ditutup