Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur optimistis target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 17 juta orang selama 2018 akan tercapai.
Pantai berwarna pink menjadi salah satu kekayaan pariwisata di Labuan Bajo
"Kami yakin gencarnya promosi yang dilakukan kementerian dan juga pemda serta pembukaan beberapa penerbangan internasional dari Tiongkok belum lama ini membuat target kunjungan wisman hingga 17 juta orang pada2018 sangat realistis dan bisa tercapai," kata Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu di Kupang, Jumat, (16/3).
Ia mengatakan, wisatawan akan banyak masuk ke Indonesia melalui Bali menyusul pembukaan penerbangan internasional Denpasar-Zhengzhou dan Denpasar-Xi`an dan sebaliknya.
Rute penerbangan tersebut dibuka pada Februari 2018 dan dilayani Maskapai Garuda Indoensia yang dilakukan tiga kali dalam seminggu.
Wisman yang masuk ke Bali, kata Marius, diharapkan menyebar ke berbagai daerah lain di Indonesia termasuk ke Nusa Tenggara Timur. "Dan tentu NTT sangat siap menyambut limpahan kunjungan wisman yang masuk lewat Bali ini," katanya.
Menurut Marius, provinsi setempat siap memberikan kontribusi besar bagi pencapaian target kunjungan wisman secara nasional karena didukung dengan beragam potensi wisata alam, bahari, dan budaya yang kaya dan unik.
Baca juga: Dispar NTT Dorong Masyarakat Bangun "Home Stay"
Ia mengatakan, daerah wisata yang menjadi pintu masuk arus wisman yakni Labuan Bajo, Pulau Flores yang memiliki Taman Nasional Komodo dengan `branding` yang sudah mendunia. "Wistawan bisa masuk ke Labuan Bajo dengan mudah baik melalui jalur laut menggunakan `yacht` maupun melalui penerbangan dari Jakarta atau Denpasar ke Labuan Bajo," katanya.
Selain itu, lanjutnya, NTT memiliki Pulau Sumba yang kaya dengan destinasi wisatanya sehingga bisa memicu arus wisman, apalagi Sumba juga dinobatkan sebagai pulau terindah di dunia versi Majalah Focus terbitan Jerman belum lama ini.
"Sumba juga memiliki resor terbaik yaitu Nihiwatu di Sumba Barat dengan branding internasionalnya, selain itu wisata alam, budaya, dan megalitiknya yang sangat mungkin memicu peningkatan arus wisatawan," katanya.
Marius menambahkan, NTT juga memiliki sejumlah event pariwisata yang masuk dalam top 100 nasional seperti festival komodo dan `tour de Flores` di Pulau Flores, festival likurai di Pulau Timor, serta festival tenun ikat dan parade ribuan kuda sandelwood di Pulau Sumba.
Selain itu, katanya, berbagai daerah juga memiliki event yang unik seperti festival bulan Soekarno di Ende, festival tiga gunung di Lembata, expo alor, dan lainnya.
"Semuanya ini terus gencar dipromosikan sehingga kami yakni bisa berkontribusi besar untuk menarik sebanyak mungkin arus wisatawan asing datang ke Indonesia," pungkas Marius Jelamu.
Baca juga: Pariwisata NTT Jadi "Caribbean" Berikutnya
Ia mengatakan, wisatawan akan banyak masuk ke Indonesia melalui Bali menyusul pembukaan penerbangan internasional Denpasar-Zhengzhou dan Denpasar-Xi`an dan sebaliknya.
Rute penerbangan tersebut dibuka pada Februari 2018 dan dilayani Maskapai Garuda Indoensia yang dilakukan tiga kali dalam seminggu.
Wisman yang masuk ke Bali, kata Marius, diharapkan menyebar ke berbagai daerah lain di Indonesia termasuk ke Nusa Tenggara Timur. "Dan tentu NTT sangat siap menyambut limpahan kunjungan wisman yang masuk lewat Bali ini," katanya.
Menurut Marius, provinsi setempat siap memberikan kontribusi besar bagi pencapaian target kunjungan wisman secara nasional karena didukung dengan beragam potensi wisata alam, bahari, dan budaya yang kaya dan unik.
Baca juga: Dispar NTT Dorong Masyarakat Bangun "Home Stay"
Ia mengatakan, daerah wisata yang menjadi pintu masuk arus wisman yakni Labuan Bajo, Pulau Flores yang memiliki Taman Nasional Komodo dengan `branding` yang sudah mendunia. "Wistawan bisa masuk ke Labuan Bajo dengan mudah baik melalui jalur laut menggunakan `yacht` maupun melalui penerbangan dari Jakarta atau Denpasar ke Labuan Bajo," katanya.
Selain itu, lanjutnya, NTT memiliki Pulau Sumba yang kaya dengan destinasi wisatanya sehingga bisa memicu arus wisman, apalagi Sumba juga dinobatkan sebagai pulau terindah di dunia versi Majalah Focus terbitan Jerman belum lama ini.
"Sumba juga memiliki resor terbaik yaitu Nihiwatu di Sumba Barat dengan branding internasionalnya, selain itu wisata alam, budaya, dan megalitiknya yang sangat mungkin memicu peningkatan arus wisatawan," katanya.
Marius menambahkan, NTT juga memiliki sejumlah event pariwisata yang masuk dalam top 100 nasional seperti festival komodo dan `tour de Flores` di Pulau Flores, festival likurai di Pulau Timor, serta festival tenun ikat dan parade ribuan kuda sandelwood di Pulau Sumba.
Selain itu, katanya, berbagai daerah juga memiliki event yang unik seperti festival bulan Soekarno di Ende, festival tiga gunung di Lembata, expo alor, dan lainnya.
"Semuanya ini terus gencar dipromosikan sehingga kami yakni bisa berkontribusi besar untuk menarik sebanyak mungkin arus wisatawan asing datang ke Indonesia," pungkas Marius Jelamu.
Baca juga: Pariwisata NTT Jadi "Caribbean" Berikutnya