BMKG imbau warga Mabar waspada bencana hidrometeorologi
Curah hujan ringan-sedang harus diwaspadai warga dengan mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor,
Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mewaspadai bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, karena wilayah itu telah musim hujan.
"Curah hujan ringan-sedang harus diwaspadai warga dengan mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Sti Nenotek di Labuan Bajo, Jumat (17/12).
BMKG memberikan prakiraan potensi curah hujan ringan-sedang yang melanda 21 kabupaten/kota di wilayah NTT dan dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Hal itu disebabkan wilayah NTT yang telah berada dalam periode musim hujan dengan kondisi suhu muka laut yang hangat dan kelembapan yang cukup basah di setiap lapisan atmosfer.
Atas kondisi itu, ia meminta warga untuk waspada dan meningkatkan kewaspadaan terkait potensi hujan disertai petir.
Dia menyebut harus ada langkah antisipasi dan kewaspadaan pada potensi longsor di daerah berlereng dan banjir di kawasan pemukiman.
Baca juga: BMKG beri peringatan dini waspadai potensi hujan di Manggarai
Baca juga: BMKG: Petani NTT cermati curah hujan sebelum menanam
Warga juga diminta untuk mewaspadai potensi pohon tumbang dan baliho roboh, serta potensi kerusakan lahan pertanian karena curah hujan.
Bagi masyarakat yang tinggal di lereng bukit, Sti menyarankan untuk melakukan evakuasi apabila hujan turun dengan lebat terus-menerus dan jarak pandang menjadi berkurang. Hal itu harus dilakukan untuk menghindari kejadian longsor.
"Tetap waspada dan pastikan informasi terkait cuaca ini hanya diperoleh dari BMKG untuk menghindari hoaks," ucap dia.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi meminta warga yang tinggal di dataran tinggi untuk mewaspadai potensi banjir dan tanah longsor akibat curah hujan terus-menerus.
Ia menekankan pemerintah desa proaktif menyampaikan kondisi di desa masing-masing kepada pihak kebencanaan seperti BPBD dan Dinas PU. Apabila terjadi banjir dan tanah longsor, BPBD dan pihak terkait harus sigap turun langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.
Atas berbagai kondisi ini, informasi kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi sebagai dampak hujan telah diteruskan oleh BPBD kepada para camat untuk disampaikan ke masyarakat.
Ia berharap, masyarakat siap siaga dalam menghadapi kondisi cuaca ini dan berhati-hati dalam beraktivitas.
"Jika ada ancaman tanah longsor, harus segera evakuasi," katanya.
"Curah hujan ringan-sedang harus diwaspadai warga dengan mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Sti Nenotek di Labuan Bajo, Jumat (17/12).
BMKG memberikan prakiraan potensi curah hujan ringan-sedang yang melanda 21 kabupaten/kota di wilayah NTT dan dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Hal itu disebabkan wilayah NTT yang telah berada dalam periode musim hujan dengan kondisi suhu muka laut yang hangat dan kelembapan yang cukup basah di setiap lapisan atmosfer.
Atas kondisi itu, ia meminta warga untuk waspada dan meningkatkan kewaspadaan terkait potensi hujan disertai petir.
Dia menyebut harus ada langkah antisipasi dan kewaspadaan pada potensi longsor di daerah berlereng dan banjir di kawasan pemukiman.
Baca juga: BMKG beri peringatan dini waspadai potensi hujan di Manggarai
Baca juga: BMKG: Petani NTT cermati curah hujan sebelum menanam
Warga juga diminta untuk mewaspadai potensi pohon tumbang dan baliho roboh, serta potensi kerusakan lahan pertanian karena curah hujan.
Bagi masyarakat yang tinggal di lereng bukit, Sti menyarankan untuk melakukan evakuasi apabila hujan turun dengan lebat terus-menerus dan jarak pandang menjadi berkurang. Hal itu harus dilakukan untuk menghindari kejadian longsor.
"Tetap waspada dan pastikan informasi terkait cuaca ini hanya diperoleh dari BMKG untuk menghindari hoaks," ucap dia.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi meminta warga yang tinggal di dataran tinggi untuk mewaspadai potensi banjir dan tanah longsor akibat curah hujan terus-menerus.
Ia menekankan pemerintah desa proaktif menyampaikan kondisi di desa masing-masing kepada pihak kebencanaan seperti BPBD dan Dinas PU. Apabila terjadi banjir dan tanah longsor, BPBD dan pihak terkait harus sigap turun langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.
Atas berbagai kondisi ini, informasi kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi sebagai dampak hujan telah diteruskan oleh BPBD kepada para camat untuk disampaikan ke masyarakat.
Ia berharap, masyarakat siap siaga dalam menghadapi kondisi cuaca ini dan berhati-hati dalam beraktivitas.
"Jika ada ancaman tanah longsor, harus segera evakuasi," katanya.