Atambua, (AntaraNews NTT) - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar temu kangen dengan kurang lebih 1.000 eks pejuang Timor-Timor (saat ini Timor Leste) saat tiba di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
"Saya merasa kasihan dengan nasib kalian saat ini. Padahal sudah banyak berjuang," katanya di hadapan ribuan eks pejuang TimTim di Atambua, Kamis, (27/12).
Dalam pertemuan yang dilakukan selama 30 menit itu Prabowo mengatakan bahwa akan memperhatikan kehidupan para pejuang eks Tim-Tim itu jika dirinya diberikan kesempatan untuk memimpin Indonesia. "Saya tidak meminta dukungan dari teman-teman di sini, tetapi saya mengharapkan dukungan dari semuanya agar saya bisa memimpin Indonesia," ujar dia.
Kedatangan orang nomor satu dari Partai Gerindra itu ke Atambua bertujuan untuk menghadiri acara Natal Bersama Nasional Partai Gerindra yang digelar oleh sayap partai Gerindra Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira).
Baca juga: Esthon: Prabowo punya andil bangun NTT
Baca juga: Prabowo Pilih Hadiri Natal Gerindra di Atambua
Baca juga: Natal bersama ajang Prabowo-Pejuang eks Timtim temu kangen
Saat tiba di bandara A.A. Bere Tallo, Atambua,Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur Prabowo langsung disambut oleh sejumlah pejuang eks TimTim diantaranya ?Rui Lopez dan Silvino Taran yang pernah menjadi teman sesama pejuang pada tahun 1976.
Prabowo juga sempat mengunjungi Taman Makam Pahlawan Seroja di Atambua dan menaburkan bunga serta berdoa sejenak menghormati para pejuang yang sudah berjuang demi memperjuangkan TimTim pada tahun 1970-an hingga 1980-an.
Sebelumnya Ketua Panitia Natal Nasional Partai Gerindra, Sarah Djojohadikusumo kepada wartawan di Kupang pada Rabu (26/12) mengatakan Natal bersama nasional partai Gerindra di Atambua, Kabupaten Belu, NTT adalah ajang temu kangen antara Prabowo Subianto bersama dengan para pejuang Eks Timor-Timur.
Lebih lanjut alasan pemilihan kota Atambua, Kabupaten Belu sebagai lokasi Natal Bersama Nasional Gerindra karena pihaknya ingin menunjukkan bahwa Prabowo adalah sosok calon pemimpin yang memang mempunyai toleransi yang tinggi.
"Selama ini banyak yang berpendapat bahwa bapak adalah Prabowo adalah sosok yang intoleran, namun saat ini kami ingin menunjukkan bahwa beliau tidak seperti itu," ujar dia lagi.
Sementara itu Ketua Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira) yang dipercayakan untuk mengelar perayaan itu, Fary Djemi Francis mengatakan bahwa kurang lebih 1.000 sampai 2.000 orang akan hadir dalam perayaan Natal Bersama itu.