Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengatakan sejak kehadiran kawasan food estate di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur telah berdampak pada penurunan angka kemiskinan mencapai 1,2 hingga 1,3 persen dari 25,48 ribu warga miskin.
"Kehadiran kawasan food estate di Sumba Tengah sangat positif karena berdampak pada pendapatan ekonomi masyarakat serta penurunan angka kemiskinan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur Lecky Frederich Koli di Kupang, Senin, (27/2/2023).
Ia menjelaskan kehadiran kawasan food estatet atau konsep pertanian sebagai sistem industrial yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi di Kabupaten Sumba Tengah sudah memasuki tahun ketiga dan telah melekat dengan budaya sistem pertanian yang dilakukan warga Kabupaten Sumba Tengah.
Menurut Lecky Frederich Koli melalui intervensi program food estate yang dilakukan pemerintah telah terjadi penurunan kemiskinan di Kabupaten Sumba Tengah sekitar 1,2 hingga 1,3 persen dari 25, 48 ribu jiwa yang terkategori miskin.
Penurunan kemiskinan itu menurut dia sebagai indikator bahwa kehadiran food estate memiliki manfaat bagi masyarakat Kabupaten Sumba Tengah.
Ia mengatakan penurunan jumlah warga miskin itu sebagai salah satu indikator bahwa adanya kawasan food estate memiliki dampak positif bagi masyarakat dengan meningkatnya kesejahteraan petani dari usaha berbagai komoditas pertanian dalam kawasan food estate.
Dia menambahkan masyarakat Kabupaten Tengah sangat menikmati hasil usaha pertanian dari dalam kawasan food estate yang dilakukan pemerintah dalam tiga tahun terakhir.
"Hasil panen para petani di Sumba Tengah sampai saat ini tidak pernah bermasalah sehingga kami terus mendorong pemerintah Kabupaten Sumba Tengah menggerakkan para petani untuk memperluas kawasan lahan pertanian tahun 2023 dengan menambah 1.000 hektare untuk mengisi usaha pertanian dalam kawasan," kata Lecky Frederich Koli.
Dia menambahkan dengan menambah luas tanam, luas panen dan menambah hasil produksi sehingga memberikan jaminan hasil pangan terhadap masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Selain itu kata dia dampak budaya dari keberadaan food estate juga dirasakan masyarakat yang sudah mulai menanam tepat waktu karena didukung dengan alat dan mesin pertanian dalam mendukung usaha pertanian yang sangat memadai sehingga tidak ada alasan untuk terjadi kegagalan usaha pertanian di Sumba Tengah.
Baca juga: Kehadiran Food estate dongkrak ekonomi warga Sumba Tengah
Baca juga: Presiden harapkan lahan baru penanaman jagung di NTT terus bertambah
Program food estate kurangi warga miskin di Sumba Tengah
...Kehadiran kawasan food estate di Sumba Tengah sangat positif karena berdampak pada pendapatan ekonomi masyarakat serta penurunan angka kemiskinan, kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur Lecky Frederich Koli d