Kupang (ANTARA) - Sebanyak 20 warga binaan pemasyarakatan (WBP) program asimilasi di Lapas Atambua Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, berhasil memanen 4,5 ton padi gabah kering di lahan lapas setempat.
Kepala Lapas Atambua Edwar Hadi di Atambua, Kamis , (13/4/2023).mengatakan bahwa sejumlah padi gabah kering yang dipanen itu dipanen di atas lahan seluas 1,5 hektare.
“Jenis padi yang dipanen adalah padi jenis Ciherang 108,” katanya terkait jenis padi yang ditanam di panen tersebut.
Edwar Hadi menjelaskan bahwa kegiatan memanen padi yang dilaksanakan saat ini merupakan hasil pembinaan terhadap 20 orang warga binaan yang telah memenuhi syarat asimilasi.
Warga binaan didampingi oleh tiga orang petugas pengolah kegiatan kerja yang selama ini selalu memantau perkembangan padi yang ditanam oleh sejumlah WBP tersebut.
Edwar mengakau bahwa dirinya sangat mengapresiasi ketekunan warga binaan dalam mengikuti program pembinaan di bidang pertanian.
Serta berharap warga Binaan lebih semangat dan tetap produktif di tengah kondisi perekonomian yang melemah akibat pandemi COVID-19 beberapa tahun belakangan ini.
“Panen ini menunjukkan ukuran pembinaan berhasil dengan baik,” tegas dia.
Edwar juga berharap agar kegiatan ini menjadi bekal bagi warga binaan ketika selesai masa tahanannya di Lapas Atambua. Sehingga dapat mencari kerja atau ingin berwirausaha secara mandiri karena sektor pertanian terbukti mampu tetap hidup dan tumbuh dengan baik.
Lebih lanjut kata Edwar hasil panen akan dipromosikan/dipasarkan kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Hal ini juga menjadi ajang pengenalan serta pemasaran produk hasil karya Warga Binaan kepada masyarakat dan juga meningkatkan pendapatan bagi Warga Binaan serta perolehan pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Baca juga: WBP asimilasi Lapas Atambua panen ribuan ekor ayam potong
Baca juga: Lapas Waikabubak Sumba Barat bentuk LPK siapkan keterampilan kerja WBP