Warga NTT dimbau waspadai angin kencang bersifat kering

id Angin kencang ntt, musim kemarau ntt, angin kering, bmkg, ntt

Warga NTT dimbau waspadai angin kencang bersifat kering

Ilustrasi - Kebakaran hutan di kawasan Gunung Ile Mandiri, Kota Larantuk, Kabupaten Flores Timur, NTT. (ANTARA/HO-Dok. Roland Tuanaen)

...Jika terjadi kebakaran dalam kondisi angin kencang maka api juga lebih sulit dipadamkan sehingga langka pencegahan perlu dilakukan dengan menghindari tindakan yang memunculkan titik api
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mewaspadai potensi angin kencang bersifat kering di provinsi itu dalam beberapa hari ke depan.

"Waspadai potensi angin kencang yang sifatnya kering di musim kemarau yang berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Jumat, (26/5/2023).

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT yang berlaku selama 26-28 Mei.

Agung menyebutkan wilayah yang berpotensi dilanda angin kencang yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Pulau Sumba, Pulau Sabu, Pulau Rote.

Potensi angin kencang yang bersifat kering, kata dia, bisa menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan secara cepat sehingga perlu diwaspadai warga di sejumlah tersebut.

Ia mengatakan, warga perlu menghindari aktivitas atau tindakan yang dapat memicu titik api di area terbuka seperti membersihkan rumput atau membuka lahan pertanian dengan cara membakar.

Selain itu, jangan membuang puntung rokok di area terbuka yang terdapat tumpukan daun atau rumput kering yang mudah tersambar api.

Agung mengatakan, apabila titik api muncul menyebabkan kebakaran hutan atau lahan maka akan meluas dengan cepat dengan dukungan angin kencang yang bersifat kering.

"Jika terjadi kebakaran dalam kondisi angin kencang maka api juga lebih sulit dipadamkan sehingga langka pencegahan perlu dilakukan dengan menghindari tindakan yang memunculkan titik api," katanya.

Baca juga: Empat wilayah di NTT berstatus siaga bencana kekeringan

Baca juga: BMKG imbau warga NTT mulai hemat air bersih