Artikel - Menaruh asa kepada laut

id kawasan konservasi laut,konservasi,ekosistem pesisir,restorasi terumbu karang,budidaya rumput laut,sabun rumput laut,wis,artikel kelautan Oleh Sugiharto Purnama

Artikel - Menaruh asa kepada laut

Petani mengangkut rumput laut usai dipanen di perairan Pulau Lembongan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Selasa (27/6/2023). (ANTARA/Sugiharto Purnama)

Ketika suhu air laut terus mengalami peningkatan akibat pemanasan global, terumbu karang akan rusak, yang membuat biota laut kehilangan tempat tinggal. Kondisi itu dapat memperparah dampak krisis pangan yang dialami oleh manusia...
Masyarakat pesisir meyakini bahwa sumber kecantikan berasal dari laut. Hal itulah yang melandasi pasangan suami-isteri I Nyoman Sudiatmika dan Ni Luh Putu Wira Astuti untuk menciptakan sabun cuci tangan organik yang terbuat dari rumput laut, dengan merk Nusa.
 
Pasangan itu pun berpikir bahwa ada tumbuhan yang punya manfaat bagus, yakni rumput laut. Mereka kemudian memilih rumput laut sebagai bahan baku produk utama.
Aneka sabun cuci tangan organik berbahan dasar rumput laut yang diproduksi oleh penduduk lokal di Pulau Lembongan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Ni Luh dan suaminya membangun industri rumahan tersebut ketika pandemi COVID-19 merebak. Mereka bersemangat untuk menyerap produksi rumput laut dan meningkatkan taraf hidup para petani rumput laut di Pulau Lembongan.
 
Setiap hari tak kurang dari lima kilogram rumput kering dibutuhkan sebagai bahan baku pembuatan sabun cuci tangan organik.
 
Dari lima kilogram bahan baku tersebut mampu menghasilkan 25 liter sabun cuci tangan cair. Produk turunan itu kemudian dikemas ke dalam botol-botol berukuran 35 mililiter hingga 450 mililiter.
 
Harga jual sabun cuci tangan berbahan rumput laut paling murah adalah Rp35 ribu untuk ukuran 35 mililiter dan paling mahal Rp110 ribu untuk ukuran 450 mililiter.
 
Nyamon dan Ni Luh mampu meraup omset sekitar Rp25 juta setiap bulan dari berjualan sabun cuci tangan berbahan dasar rumput laut tersebut, yang dipasarkan melalui gerai-gerai buah tangan di Bali.
 
Saat ini mereka sedang mengembangkan produk turunan rumput laut lainnya, mulai dari sabun mandi, lotion, skincare, serum, moisturizer, hingga sunscreen.
 
Keberadaan produk turunan rumput laut telah menggairahkan kehidupan ekonomi masyarakat pesisir agar tidak hanya bergantung dari sektor pariwisata ataupun perikanan saja.
 
 
Wisata bawah laut