Artikel - Upaya pengendalian wabah PMK

id penyakit PMK,ternak,Kementan,FAO,artikel peternakan,artikel pertanian Oleh Andi Jauhary

Artikel - Upaya pengendalian wabah PMK

Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya menunjukkan vaksin LSD sebelum disuntikkan kepada hewan ternak sapi di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6/2023). ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO) (ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO/DIDIK SUHARTONO)

...Kami berharap dengan dukungan tambahan dari Australia ini, melalui rekan-rekan kami di FAO, dapat membantu mengurangi dampak negatif penyakit ini terhadap ketahanan pangan dan mata pencaharian peternak Indonesia, sekaligus melindungi industri pete
Langkah Indonesia untuk mengendalikan wabah PMK itu mendapatkan respons dan dukungan global, khususnya dari Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).

Merespons munculnya wabah Penyakit Kulit Berbenjol (Lumpy Skin Disease-LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Indonesia, FAO dan pemerintah Australia berkolaborasi untuk mendukung pemerintah Indonesia menghentikan dan mengendalikan penyebaran penyakit ternak berdampak ekonomi tinggi ini.

Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor-Leste, Rajendra Aryal menyatakan bahwa walaupun tidak mengancam kesehatan manusia, LSD dan PMK adalah penyakit virus yang sangat menular, menyerang sapi dan hewan ternak lainnya sehingga bisa berakibat fatal, dan selalu merugikan peternak.

Lebih dari 600.000 hewan di Indonesia telah terinfeksi PMK dan lebih dari 11.000 telah mati. Peternak terpaksa memotong sebanyak 15.000 ternak lainnya.

Sebelumnya, Indonesia telah bebas dari PMK selama lebih dari 30 tahun, tetapi pada September 2022, pemerintah melaporkan bahwa wabah PMK telah terdeteksi di 24 dari 34 provinsi. 

Sementara itu, LSD telah menginfeksi lebih dari 22.000 hewan di 13 provinsi di Indonesia, seiring dengan berlanjutnya wabah.

Potensi kerugian ekonomi setiap tahun akibat wabah PMK bisa mencapai Rp1 triliun. Kondisi tersebut cukup buruk bagi perekonomian negara secara keseluruhan, dan membuat terpuruk perekonomian peternak dan keluarganya.

Peternakan adalah komponen penting dari banyak ekonomi perdesaan, menyediakan makanan, pendapatan, dan mata pencaharian bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Karena itu, mengontrol dan memberantas penyakit seperti PMK dan LSD sangat penting untuk melindungi mata pencaharian ini dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat perdesaan.

FAO berkomitmen penuh untuk mendukung negara-negara anggota mencapai tujuan tersebut. Rajendra Aryal menyampaikan terima kasih atas kontribusi pemerintah Australia.

FAO bekerja sama dengan pemerintah Indonesia meningkatkan kapasitas para petugas kesehatan hewan di lapangan, serta para peternak untuk membantu mencegah dan mengendalikan wabah LSD dan PMK. Selain itu, memperkuat komunikasi risiko pada target kelompok-kelompok peternak yang ternaknya berisiko tinggi tertular penyakit tersebut.

Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia, Murray Watt menyampaikan bahwa warga Australia memiliki sejarah yang membanggakan untuk membantu tetangga dekatnya, Indonesia. 

Baca juga: Artikel - Menjadikan Maluku Utara pemasok sapi di Indonesia timur

Upaya ini membutuhkan sumber daya yang signifikan, keahlian teknis dan kolaborasi. Untuk itu, Australia akan terus bekerja sama saling mendukung dan berbagi pengetahuan.

"Kami berharap dengan dukungan tambahan dari Australia ini, melalui rekan-rekan kami di FAO, dapat membantu mengurangi dampak negatif penyakit ini terhadap ketahanan pangan dan mata pencaharian peternak Indonesia, sekaligus melindungi industri peternakan di negara lain, termasuk Australia," kata Murray Watt.

Baca juga: Artikel - Melindungi areal sawah, menjaga swasembada pangan

Penyakit pada ternak, dari waktu ke waktu, meski bisa dikendalikan dan ditangani, masih dan tetap berpotensi akan terjadi. Pengalaman Indonesia, yang bisa menangani wabah berbahaya itu, menjadi parameter bahwa negeri ini punya modal besar untuk bisa keluar dari krisis. Meski demikian, kerja sama dengan lembaga dunia dan global, tetap harus terus dijalin.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Upaya pengendalian wabah PMK