Pemkab Sikka imbau warga waspadai gigitan hewan penular rabies

id rabies, sikka, klb, anjing, ntt, flores

Pemkab Sikka imbau warga waspadai gigitan hewan penular rabies

Ilustrasi - Anjing di Kabupaten Sikka, NTT. ANTARA/Dokumentasi Pribadi

...Tidak diperkenankan melakukan mutasi masuk dan keluar anjing baik lintas dusun, desa, kelurahan, kecamatan, dan kabupaten, kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka Margaretha Bapa ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, (21/3/2024)
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gigitan hewan penular rabies terutama anjing.

"Tidak diperkenankan melakukan mutasi masuk dan keluar anjing baik lintas dusun, desa, kelurahan, kecamatan, dan kabupaten," kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka Margaretha Bapa ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, (21/3/2024).

Imbauan kewaspadaan penyakit rabies itu telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sikka untuk diteruskan para camat, lurah, dan kepala desa kepada masyarakat di wilayah masing-masing.

Hal itu berangkat dari situasi terkini di mana kasus rabies di Kabupaten Sikka yang telah dinyatakan menjadi kejadian luar biasa (KLB) rabies dengan dua kasus kematian, 510 kasus gigitan, dan 15 spesimen otak positif dari 19 spesimen yang diuji.

Margaretha mengingatkan masyarakat yang memelihara anjing untuk menghindari kontak langsung atau bergaul erat dengan anjing karena kebanyakan korban gigitan adalah pemilik anjing atau bertetangga dengan pemilik anjing.

Selanjutnya, pemerintah daerah mengimbau agar masyarakat tidak memelihara anjing dalam jumlah yang sangat banyak, dan mengeliminasi apabila anjing memiliki temperamen galak atau suka mengejar orang.

Ia berpesan agar masyarakat melapor kepada petugas kesehatan hewan di wilayah kecamatan apabila melihat adanya perubahan tingkah laku atau temperamen anjing peliharaan.

Jika terjadi kasus gigitan, Margaretha pun berpesan agar segera melakukan pertolongan pertama yaitu mencuci luka gigitan dengan sabun dan air mengalir hingga 15 menit.

"Lalu bawa korban gigitan ke puskesmas dan anjing yang menggigit kepalanya diantar ke Laboratorium Veteriner Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka untuk diuji secara laboratoris," ucapnya.

Lebih lanjut ia mengingatkan para camat, kepala desa, dan lurah untuk aktif memberikan informasi tentang bahaya rabies di setiap kesempatan. Mereka pun harus membangun komunikasi lintas sektor untuk aktif memberikan edukasi tentang bahaya rabies.

Baca juga: Kabupaten Sikka KLB rabies

Baca juga: Pemprov NTT larang lalu lintas hewan penular rabies
Baca juga: Kepala BNPB tinjau vaksinasi antisipasi rabies di NTT


"Menjalin komunikasi dengan lembaga keagamaan yang ada di wilayah untuk menyampaikan pesan bahaya rabies di setiap ritual keagamaan," kata dia berpesan.