Kupang (Antara NTT) - Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai mengembangkan wisata hijau (green tourism) dengan memanfaatkan kawasan wisata bunga flamboyan (delonix regia) sebagai destinasi kunjungan wisatawan.
Untuk tujuan wisata hijau itu maka Asita NTT telah menjadikan kawasan Jalan Herman Johannes sebagai kawasan khusus wisata flamboyan dengan mulai membudidaya bunga flamboyan atau pohon sepe itu, kata Ketua Asita Nusa Tenggara Timur Abed Frans di Kupang, Minggu.
Dia mengatakan wisata hijau itu penting dan menarik untuk dikembangkan untuk tetap menjaga ekosistem dan keseimbangan kehidupan antara alam dan manusia, selain akan juga berdampak pada keindahan daerah ini.
Asita, kata dia, memiliki komitmen itu dan sudah mulai menanam sedikitnya 200 pohon flamboyan di sepanjanag ruas Jalan Herman Johannes, untuk memperkuat kuantitas tanaman yang biasa berbunga di akhir Oktober hingga akhir Desember tiap tahun itu.
"Dengan bantuan bibit dari Lembaga Pengbangan dan penelitian Universitas Nusa Cendana Kupang kita sudah lakukan penanaman bertepatan dengan HUT Asita ke 46 pada Santu 7 Januari 2017 kemarin," katanya.
Menurut dia, dalam berbagai kesempatan saat mendampingi para wisatawan yang berkunjung ke Kota Kupang sebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur di kala flamboyan mekar, selalu diminya untuk diabadikan dengan rimbunan bunga tersebut. Hal itulah yang telah memberikan gagasan bagi Asita untuk kembangkan bunga twersebut.
Dia mengatakan memilih kawasan sepanjang ruas Jalan Herman Johannes untuk memastikan jalur tersebut juga akan menjadi lintasan yang indah dan semarak jika flamboyan mekar berbunga.
Flamboyan yang dimiliki dan sedang berkembang di Kupang saat ini, adalah memiliki jenis khusus yang jenis bunganya sangat berbeda dengan flamboyan di tempat lainnya. Karenanya bunga ini akan menjadi khas dan ikon flamboyan Nusa Tenggara Timur.
Abed mengaku gagasan dan semangat Asita itu mendapat dukungan penuh dari pemerintah yang dalam hal ini Dinas Pariwisata NTT serta sejumlah elemen lainnya termasuk masyarakat.
"Saat penanaman 200 anakan kemarin juga melibatkan pihak Dinas Pariwisata, TNI AL,, mitra kerja lainnya seperti PT Angkasa Pura dan juga pihak airline. Ini bukti dukungan upaya pengembangan kawasan wisata flamvoyan itu," katanya.
Setidaknya, kata Albert, dukungan para pihak itu akan memberikan motivasi dan komitmen secara bersama menjadikan flamboyan sebagai ikon dan kekhasan wisata di Kota Kupang dan sekitarnya.
"Kalau di Jepang ada keunikan bunga sakura maka kita di Kota Kupang ada bunga flamboyan," katanya.
Asita dengan jumlah anggota sebanyak 176 itu kewalahan untuk mengajak para wisatawan ke derah ini karena belum memiliki satu kawasan yang unik dan menjadi kekhasan.
Dengan pengembangan kawasan flamboyan ini diharap ke depan akan bisa menjadi satu destinasi baru di Kota Kupang.
Dia mengatakan langkah ini merupakan salah satu dari wujud dukungan Asita untuk pemerintah dalam upaya meningkatkan kunjungan wisata secara nasional maupun lokal di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Ya ini salah satu cara Asita tingkatkan kunjungan wisata sslain kegiatan lainnya seperti Komodo travel mart dan bloger Indonesia," kata Abed Frans.