RSU Kota Kupang Rawat Delapan Pasien DBD

id DBD

RSU Kota Kupang Rawat Delapan Pasien DBD

Direktur RSUD SK Lerik Kota Kupang dr Marciana Halek

Dari data yang ada di RSU SK Lerik hingga saat ini tercatat delapan pasien DBD yang dirawat inap.
Kupang (Antara NTT) - Rumah Sakit Umum (RSU) SK Lerik Kota Kupang telah merawat delapan pasien demam berdarah dengue (DBD) sebagai akibat dari perubahan cuaca yang melanda daerah itu selama tiga bulan terakhir.

Dari data yang ada di RSU SK Lerik hingga saat ini tercatat delapan pasien DBD yang dirawat inap di rumah sakit, kata Direktur RSUD SK Lerik Kota Kupang dr Marciana Halek di Kupang, Rabu.

Dia mengatakan jumlah delapan pasien DBD tersebut merupakan jumlah akumulasi penanganan rawat inap sejak akhir Desember 2016 hingga pertengahan Januari 2017 ini.

Marciana mengaku para pasien DBD yang dirawat inap tersebut, masih dalam kategori belum berbahaya dan karena itu bisa tertangai secara baik oleh tim medis.

"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh puskesmas di 51 kelurahan dan enam kecamatan di dearah ini untuk langsung merujuk pasien dengan gejala DBD agar langsung tertangani di rumah sakit ini," katanya.

Selain DBD, RSU SK Lerik juga merawat pasien yang terkena infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) dan diare. "Namun semuanya bisa tertangani karena para warga langsung berkeputusan untuk menginap di rumah sakit tersebut untuk dirawat intesif," katanya.

Dalam kondisi cuaca dan iklim seperti yang sedang dialami warga di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan hujan dan berganti panas ini akan mudah memicu sejumlah penyakit seperti DBD, diare dan ispa serta sejumlah penyakit lainnya.

Dia berharap warga bisa selalu menjaga diri dan menerapkan pola hidup sehat agar tidak mudah terserang penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. "Kami selalu menyampaikan ini kepada para pasien yang datang agar bisa lebih sehat," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr Ari Wijana terpisah menyampaikan hingga saat ini belum ada penetapan kejadian luar biasa (KLB) DBD yang sedang ada di daerah itu.

"Kita masih aman dan belum KLB sebab yang menderita tersebut masih dalam stadium rendah dan bisa tertolong," katanya.

Dia mengatakan dalam kondisi curah hujan yang tidak menentu dengan intesitas yang masih berubah-ubah itu akan memicu berbagai penyakit antara lain, DBD, ispa dan diare.