GMIT Dukung Pembangunan Wihara

id Wihara

GMIT Dukung Pembangunan Wihara

Rencana umat Buddha di Kota Kupang bangun Wihara di Sikumana, Kota Kupang

"Hak beribadah adalah hak seluruh warga negara, untuk itu kami sangat mendukung kehadiran wihara di Kota Kupang ini" kata Pendeta Mery Kolimon.

Kupang (Antara NTT) - Majelis Sinode GMIT (Gereja Masehi Injili Timor) mendukung rencana pembangunan tempat ibadat umat beragama Buddha (wihara) yang segera dibangun di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Hak beribadah adalah hak seluruh warga negara, untuk itu kami sangat mendukung kehadiran wihara di Kota Kupang ini" kata Ketua Majelis Sinode GMIT Pendeta Mery Kolimon saat dihubungi Antara di Kupang, Rabu, terkait sikap GMIT dengan rencana pembangunan wihara tersebut.

Menurut dia, kehadiran rumah ibadah umat Buddha untuk pertama kali di ibu kota provinsi kepulauan itu makin memperteguh keragaman warna-warni umat beragama di kota ini.

Saat ini, jumlah umat Buddha di Nusa Tenggara Timur berkisar 300 orang, dan sekitar 200 orang diantaranya berdomisili di Kota Kupang.

Pendeta Mery meyakini, kehadiran umat Buddha juga pasti akan menyumbangkan nilai-nilai yang luhur dalam agama Buddha bagi hidup masyarakat di Nusa Tenggara Timur yang lebih baik.

Dia mengatakan, selama ini interaksi umat lintas agama di Kota Kupang berjalan cukup baik. Misalnya sudah mulai banyak inisiatif untuk membangun pemahaman dan relasi timbal balik di antara kaum muda maupun pemimpin lintas agama.

"Tuhan menciptakan kita dalam keragaman dan dia mempercayakan kita untuk mengelola keragaman itu dalam sikap saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain," katanya pula.

Sikap saling menghargai itu, katanya, ditunjukkan pula dalam setiap momen perayaaan hari raya agama tertentu yang terus melibatkan partisipasi umat beragama lain di daerah setempat.

"Diskusi lintas agama pun terus dilakukan dalam berbagai kesempatan untuk membangun pengertian timbal balik yang makin baik," katanya.

Untuk itu, dia berharap agar rumah ibadah yang segera dibangun itu, kelak akan menjadi tempat beribadah yang mendekatkan umat kepada Sang Pencipta.

"Kiranya pula rumah ibadah itu menjadi tempat di mana sumbangan terbaik umat Budha bagi kebaikan hidup bersama dapat direncanakan dan diwujudkan," demikian Pendeta Mery Kolimon.