KPU NTT belum bisa menghitung kekurangan surat suara

Kupang (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur belum bisa menghitung kerusakan atau kekurangan logistik surat suara untuk Pemilu 2019 karena baru sebagian yang diterima di daerah.

"Untuk logistik surat suara, kita belum bisa menghitung karena baru sebagian yang tiba di daerah, sementara lainnya masih dalam perjalanan menuju NTT," kata Ketua Divisi Teknis KPU NTT, Lodiwyk Fredrik kepada wartawan di Kupang, Rabu (6/3), terkait logistik surat suara.

Menurut dia, logistik surat suara yang sudah tiba di NTT baru untuk kebutuhan di tujuh kabupaten, sementara 14 kabupaten/kota lainnya belum terima.

Tujuh kabupaten/kota yang sudah mendapat surat suara itu adalah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Rote Ndao dan Sabu Raijua.

Bahkan dari tujuh kabupaten/kota ini, belum semuanya diterima di daerah karena masih dalam perjalanan dengan kapal dari Kupang ke daerah.

"Kabupaten/kota yang sudah menerima logistik surat suara baru Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan. Daerah-daerah ini berada di daratan Pulau Timor sehingga mudah dikirim," katanya.

Sementara daerah yang berada di pulau seperti Rote Ndao, Sabu Raijua dan Kabupaten Lembata harus menunggu jadwal kapal.

Dia mengatakan, telah berkoordinasi dengan KPU kabupaten/kota agar setelah menerima logistik surat suara segera melakukan penyortiran.

Dari hasil penyortiran inilah baru bisa diketahui apakah logistik surat suara itu sudah sesuai dengan kebutuhan di daerah, serta kerusakan surat suara.

Dia berharap paling lambat pertengahan Maret 2019 semua daerah sudah bisa melaporkan kekurangan logistik untuk secepatnya dilakukan proses pergantian.

Baca juga: KPU Kabupaten Kupang mulai sortir surat suara
Baca juga: Pendaftaran calon komisioner KPU Sabu Raijua diperpanjang