Kupang, NTT (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan peningkatan kapasitas sebanyak 70 agen Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (PERISAI) melalui forum pelatihan pada 22-23 Mei 2025.
“Pelatihan ini dalam rangka meningkatkan motivasi dan kompetensi setiap agen PERISAI agar mampu menjadi mitra strategis BPJS Ketenagakerjaan di wilayah NTT,” kata Wakil Kepala BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Papua Agus Theodorus Marpaung dalam sambutan pembuka kegiatan di Kupang, Kamis.
Ia mengapresiasi kinerja PERISAI NTT yang selama ini tergolong memberikan kontribusi positif sebagai perpanjangan tangan BPJS Kesehatan di provinsi berbasis kepulauan itu.
Dalam lingkup Bali Nusra dan Papua, kata dia, khusus wilayah NTT telah tercatat 20 persen peserta aktif kategori bukan penerima upah karena sinergi bersama agen PERISAI NTT.
Ia juga melihat bahwa NTT memiliki potensi besar dalam menyebarluaskan informasi jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Karena itu, melalui pelatihan ini pihaknya menyiapkan para agen PERISAI untuk semakin produktif dan berkualitas dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat luas.
“Masih banyak masyarakat kita yang belum terlalu memahami pentingnya program jaminan sosial ini, sehingga kami titipkan kepada para agen PERISAI untuk dapat mengedukasi mereka,” katanya.
Ia juga mengingatkan peran agen PERISAI sebagai mitra kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan untuk menyentuh setiap lapisan masyarakat khususnya di wilayah pelosok.
Hal ini penting menurut dia karena sebagai bentuk perjuangan kemanusiaan bagi orang-orang khususnya pekerja rentan yang belum mendapat jaminan sosial.
Adapun kegiatan selama dua hari ini berfokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan, pelatihan kepemimpinan, dan pengembangan kompetensi sejenisnya.
Di samping itu, tercatat wilayah NTT memiliki sebanyak 28 wadah dengan total agen PERISAI hingga Mei 2025 telah mencapai 400 orang.
Adapun pelatihan ini diikuti oleh 20 kepala wadah dan 50 anggota PERISAI serta dilakukan secara hybrid sehingga anggota lain di sejumlah wilayah NTT dapat mengikuti melalui Zoom.