Kupang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan tahun ini sasaran penyaluran beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) hanya di dalam pasar.
"Biasanya Bulog salurkan SPHP di sejumlah lokasi selain pasar, tetapi di program tahun ini penyalurannya diminta hanya di dalam pasar," kata Manager Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kantor Wilayah NTT Faizal Fajar di Kupang, Selasa.
Ia mengemukakan hal itu saat saat memantau pelaksanaan penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) di Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT.
Dia mengakui saat ini program SPHP masih menunggu perintah dari Bapanas, untuk proses penyaluran dan operasi pasarnya.
"Hal ini sama seperti operasi-operasi pasar yang dilakukan oleh dinas-dinas," ujarnya.
Namun, kata dia, operasi pasar SPHP bisa di luar pasar tradisional atau moderen jika dijual di sejumlah outlet binaan milik dinas ketahanan pangan.
Termasuk juga koperasi merah putih, yang menjadi program dari pemerintah pusat.
"Jadi memang hanya empat pola penyalurannya, seperti pengecer di dalam pasar, gerakan pangan murah atau operasi pasar oleh dinas-dinas, koperasi merah putih dan outlet binaan ketahanan pangan," ujar Faizal.
Ia juga mengatakan bahwa kedepannya proses pemesanan beras SPHP oleh mitra Bulog akan melalui aplikasi.
"Saat ini kami masih susun aplikasinya, karena nantinya proses pemesanan oleh mitra berbasis aplikasi," ujarnya.
Faizal menambahkan, penggunaan aplikasi tersebut bertujuan untuk mengetahui stok di masing-masing mitra, sehingga ketika melakukan pemesanan, syaratnya semua stok yang dipesan di toko mitra harus sudah habis.