Kupang (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kupang diminta untuk waspada terhadap cuaca ekstrem pada masa peralihan musim (Pancaroba) yang sering diikuti dengan bencana angin kencang dan kebakaran hutan.
"Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sering terjadi di daerah ini pada saat peralihan musim sehingga kami perlu memberikan peringatan dini kepada masyarakat untuk lebih waspada karena masa ini selalu diikuti angin kencang," kata Pelaksana harian Bupati Kupang Obet Laha kepada wartawan di Oelamasi, Jumat (5/4).
Menurut mantan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang ini kawasan hutan di kabupaten yang berbatasan dengan Oecusse, Timor Leste ini sangat luas dan rawan dengan kasus kebakaran hutan.
Kendati pun kasus kebakaran hutan yang terjadi selama ini masih bersakala kecil, namun perlu selalu diwaspadai karena saat musim kemarau hutan dan lahan cenderung lebih kering sehingga mudah terbakar dan menyebar.
"Kami minta masyarakat dalam membuka lahan tidak dengan cara membakar karena dapat memicu terjadinya kebakaran," tegas Obet.
Obet mengatakan, telah menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk tetap dalam kondisi siaga guna mengantisipasi apabila terjadi bencana alam saat peralihan musim.
Ia juga berharap masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal agar tidak mudah terserang penyakit saat peralihan musim ini.
"Bersihkan lingkungan rumah masing-masing sehingga tidak dijangkiti penyakit yang muncul pada saat peralihan musim seperti diare, flu, malaria dan demam berdarah," kata Obet.
Baca juga: BMKG: NTT segera memasuki pancaroba
Baca juga: BMKG: Waspadai puting beliung selama musim pancaroba