NTT Perlu Banyak Waduk

id Waduk

NTT Perlu Banyak Waduk

Ketua Komisi II DPRD NTT dari F-PKB Yucun Lepa

"Pencetakan sawah baru harus didukung dengan ketersediaan waduk karena mayoritas daerah di NTT kering," kata Yucun Lepa.
Kupang (Antara NTT) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta pemerintah setempat untuk memperbanyak pembangunan waduk guna mendukung program cetak sawah yang sudah mulai dilanjutkan kembali tahun 2017.

"Pencetakan sawah baru harus didukung dengan ketersediaan waduk karena mayoritas daerah di NTT kering, sehingga kita butuh banyak air," kata Ketua Komisi II DPRD NTT Yucun Lepa yang membidangi pertanian saat dihubungi Antara di Kupang, Selasa.

Politisi Partai PKB itu mengakui bahwa, pemerintahan Joko Widodo sudah banyak memberi sentuhan pembangunan untuk irigasi berupa bendungan besar di beberapa lokasi provinsi kepulauan itu.

Namun demikian, lanjut dia, karena bendungan tersebut masih belum menjangkau di semua kabupaten maka perlu disiasati pemerintah daerah dengan pengadaan waduk untuk memastikan ketercukupan air bagi lahan pertanian.

"Bendungan besar seperti Rotiklot, Rakanamo, merupakan jawaban atas kurangnya ketersediaan air kita, namun itu masih untuk Pulau Timor," katanya.

Sementara itu, untuk kebutuhan bendungan di daerah lain seperti di Pulau Flores lewat rencana pembangunan Bendungan Napunggete di Kabupaten Sikka masih berproses lama.

"Belum lagi di Sumba, Alor, Lembata, dan lainnya terutama daerah pelosok yang tidak memungkinkan untuk diadakan bendungan besar bisa disiasati dengan adanya waduk," katanya pula.

Menurutnya, pemerintah provinsi maupun kabupaten pun bisa mendorong desa-desa yang stategis untuk lahan persawahan agar bisa memanfaatkan dana desa untuk pembangunan waduk.

Yucun menambahkan, jika pemerintah menggenjot swasembada beras melalui cetak sawah baru maka kuncinya ada pada infrastuktur pendukung ketersediaan air.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian NTT Yohanis Tay Rubah mengatakan program cetak sawah baru di daerah setempat sudah dimulai lagi tahun 2017 ini dengan target seluas 1.500 hektare.

"Kami sudah mulai melanjutkan lagi cetak sawah baru seluas 1.500 hektare yang sebelumnya sempat tertunda," kata saat dihubungi Antara secara terpisah di Kupang.

Dia mengakui, untuk mendukung pengoptimalan pemanfaatan lahan hasil cetak sawah baru maka harus didukung dengan pasokan air yang memadai.

Namun, lanjutnya, untuk pembangunan waduk secara memadai di semua daerah masih membutuhkan waktu dan secara bertahap bisa direalisasikan sesuai dengan kesiapan biaya.

Oleh karenanya, untuk lokasi cetak sawah pada tahun 2017 ini pihaknya akan mencari lokasi yang memang berdekatan dengan mata air sehingga hasilnya juga akan bagus, demikian Yohanis Tay Ruba.