BI NTT perluas akses pasar UMKM

id BI NTT

BI NTT perluas akses pasar UMKM

Manajer Fungsi Koordinasi, Komunikasi dan Kebijakan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Andre Asa. (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

"Pemanfaatan transaksi digital maupun mengikutsertakan UMKM binaan kami dalam pameran hingga skala internasional menjadi fokus kami memperluas akses pasar bagi UMKM-UMKM binaan," kata Andre Asa.
Kupan upg (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur memfokuskan perluasan pasar untuk hasil-hasil komoditas dari sejumlah usaha mikro kecil menengah (UKMK) binaan yang menyebar di provinsi setempat.

"Pemanfaatan transaksi digital maupun mengikutsertakan UMKM binaan kami dalam pameran hingga skala internasional menjadi fokus kami memperluas akses pasar bagi UMKM-UMKM binaan," kata Manajer Fungsi Koordinasi, Komunikasi dan Kebijakan BI Provinsi NTT, Andre Asa, di Kupang, Selasa (23/4).

Ia mengatakan, UMKM-UMKM binaan berupa kelompok atau klaster maupun perorangan yang terhimpun dalam wira usaha BI (WUBI) terus dilibatkan dalam kegiatan pameran tahunan karya kreatif Indonesia dari BI.

Menurut dia, pengalaman tahun sebelumnya menunjukkan bahwa hasil penjualan produk UMKM dalam kegiatan pameran mampu meraup keuntungan yang relatif besar.

"Pernah hanya dalam dua hingga tiga hari, penjualan dari UKMK klaster tenun ikat mencapai Rp290 juta. Ada juga bawa teman-teman UMKM dari klaster kopi untuk promosi," katanya.

Andre menjelaskan, untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital, pihaknya. bersama Bank NTT secara intensif menghadirkan pihak Bukalapak (salah satu situs online terkemuka di Indonesia) untuk memberikan pembinaan.

"Kemudian kerja sama dengan beberapa pihak lain juga akan kami lakukan sehingga akses pasar bagi UMKM kita semakin terbuka," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya terus memperkuat UMKM-UMKM binaan dengan pembentukan klaster-klaster seperti bawang merah, padi, untuk mengurangi tekanan inflasi, produk tenun ikat, kopi, untuk tujuan ekspor maupun peternakan sapi.

"Klaster-klaster ini kami perkuat dengan kegiatan pembinaan sumber daya manusianya maupun kelembagaan sehingga diharapkan menjadi sumber ekonomi baru yang diandalkan masyarakat," katanya.

Baca juga: Ekonomi NTT terus bertumbuh
Baca juga: BI dorong pelaku UMKM NTT akses pasar digital