NTT targetkan produk BUMDes tembus pasar modern

id BUMDes di NTT

NTT targetkan produk BUMDes tembus pasar modern

Gubernur Nusa Tenggara Timur (kelima kiri) bersama sejumlah unsur pemerintahannya berpose bersama sejumlah pengelola badan usaha milik desa (BUMDes) yang memamerkan produk unggulan dalam kegiatan yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi NTT pada April 2019 lalu. (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

"Ada komoditas cokelat di Kabupaten Nagekeo, Kopi Lakmaras di Kabupaten Belu, itu sudah dikelola BUMDes yang saat ini kami dorong untuk peningkatan produktivitasnya dengan target dijual ke pasar-pasar modern," kata Sinun Petrus Manuk.
Kupang (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan produk-produk yang dihasilkan sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMDes) dapat dipasarkan di pusat-pusat perbelanjaan modern di daerah setempat.

"Ada komoditas cokelat di Kabupaten Nagekeo, Kopi Lakmaras di Kabupaten Belu, itu sudah dikelola BUMDes yang saat ini kami dorong untuk peningkatan produktivitasnya dengan target dijual ke pasar-pasar modern," kata Kepala Dinas PMD Provinsi NTT, Sinun Petrus Manuk kepada Antara di Kupang, Jumat (10/5).

Ia mengatakan, pihaknya menginginkan agar komoditas-komoditias yang dikelola BUMDes seperti cokelat dan kopi tersebut bisa dipasarkan di pusat perbelanjaan modern di Kota Kupang seperti Lippo Plaza, Ramayana Mall, dan Trans Mart.

Namun setelah diperiksa, lanjutnya, volume produksi belum begitu banyak sehingga belum mampu menjawab permintaan dalam jumlah banyak. "Memang ada yang BUMDes seperti yang mengelola kopi itu kemasannya sudah didesain dengan baik tetapi volumenya masih kurang," katanya mencontohkan.

Untuk itu pihaknya fokus memperkuat volume produksi BUMDes sehingga ketika dilepas ke pasar-pasar modern bisa menjawab permintaan pasar, yang dinilainya cukup tinggi saat ini.

Petrus Manuk menambahkan, saat ini BUMDes di daerah ini terus bertumbuh banyak dengan jumlah yang tercatat sudah mencapai 1.087 BUMDes yang menyebar di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

Dari ribuan BUMDes tersebut, lanjutnya, akan diperkuat sebagai BUMDes unggulan dengan orientasi utama pada bisnis untuk mendatangkan keuntungan bagi desa.

"Prinsipnya nanti satu BUMDes cukup satu produk unggulan yang dipastikan dikelola secara profesional dan terus berproduksi untuk mendatangkan profit bagi kemajuan di desa," katanya.

Baca juga: NTT siap cetak 100 BUMDes unggulan
Baca juga: Hanya 781 BUMDes di NTT berstatus aktif