Umat muslim diimbau tidak tanggapi aksi People Power

id perople power

Umat muslim diimbau tidak tanggapi aksi People Power

Massa berunjuk rasa menolak aksi "people power" di Jakarta. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Timur mengimbau umat muslim di provinsi berbasis kepulauan ini untuk tidak ikut-ikutan ke Jakarta mengikuti aksi People Power yang terus dikumandangkan selama ini.
Kupang (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Timur mengimbau umat muslim di provinsi berbasis kepulauan ini untuk tidak ikut-ikutan ke Jakarta mengikuti aksi People Power yang terus dikumandangkan selama ini.

"Tak ada gunanya ke Jakarta hanya untuk mengikuti aksi people power itu. Jadi saya sarankan tidak usah ke Jakarta,” kata Ketua MUI NTT Abdul Kadir Makarim di Kupang, Selasa (21/5).

Menurutnya, ajakan people power digaung-gaungkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab melalui media sosial dinilai sangat meresahkan masyarakat Indonesia.

Tak hanya umat muslim, ia juga mengimbau umat beragama lainnya di NTT untuk tidak terpancing dengan wacana tersebut, karena hal tersebut dibuat oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab yang ingin memecah belah bangsa.

"Aksi people power yang digadang-gadang akan dilaksanakan pada Rabu (22/5) besok mudaratnya hanya akan menimbulkan kerugian besar bagi bangsa ini," ujarnya pula.

Makarim mengimbau seluruh tokoh agama di negara ini, khususnya NTT, untuk tidak terpancing dengan berbagai ajakan yang bisa mengancam keutuhan NKRI yang berlandaskan Pancasila ini.

Baca juga: Tokoh agama minta masyarakat NTT tak terpancing isu "People's Power"

Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang Romo Gerardus Duka Pr ditemui secara terpisah mengatakan bahwa masyarakat NTT khususnya umat Katolik di wilayah Keuskupan Agung Kupang juga tidak terprovokasi dengan berbagai hal yang berkaitan dengan pengerahan massa dalam jumlah besar itu.

"Hasil sudah diputuskan, saya rasa tidak perlu lagi ke Jakarta buang-buang tenaga dan waktu untuk ikut hal-hal yang tidak penting," katanya lagi.

Masyarakat juga jangan sampai terprovokasi dengan berbagai ajakan untuk berangkat ke Jakarta dalam rangka menolak keputusan KPU RI.

"Mari kita jaga keamanan dan ketertiban di negara ini, agar tetap tenang dan damai," ujar dia lagi.
Massa yang tergabung dalam Forum Pasundan Bergerak (FPB) melakukan aksi tolak "people power" di depan Gedung KPU Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/5/2019). Dalam aksinya, massa menolak dan mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh gerakan "people power" serta mengecam pihak-pihak yang menggunakan "people power" untuk kepentingan politik. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)