Perlu ada kajian dalam pembangunan pakan ternak di NTT

id pabrik pakan di ntt

Perlu ada kajian dalam pembangunan pakan ternak di NTT

Pengamat masalah pertanian dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Dr Leta Rafael Levis. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

Pengamat pertanian dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Dr Leta Rafel Levis mengatakan rencana pembangunan pabrik pakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu dikaji secara cermat.
Kupang (ANTARA) - Pengamat pertanian dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Dr Leta Rafel Levis mengatakan rencana pembangunan pabrik pakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu dikaji secara cermat.

"Masih ada pertanyaan, apakah pabrik pakan ternak itu untuk ternak besar seperti babi, sapi, kuda dan kerbau, atau untuk pakan unggas saja. Ini perlu kajian yang cermat," kata Leta Rafael kepada ANTARA di Kupang, Kamis (20/6).

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan rencana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) membangun pabrik pakan di Pulau Timor pada tahun 2020 mendatang untuk menunjang industri ternak di provinsi kepulauan itu.

Selain menunjang industri ternak di NTT, produksi pakan tersebut juga bisa dikirim ke negara tetangga Timor Leste. Pembangunan pabrik pakan ini rencananya berlokasi di Kabupaten Belu atau Malaka, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste.

Menurut Leta Rafael, rencana pembangunan pabrik pakan ternak ini adalah suatu terobosan yang baik, jika hal tersebut sudah dilakukan studi kelayakan, karena NTT adalah provinsi kepulauan maka pendirian pabrik tersebut harus ada di Pulau Flores, Sumba dan Timor.

"Sebab kalau hanya di bangun di Pulau Timor saja, maka peternak di Sumba dan di Flores tetap akan kesulitan memperoleh pakan ternak," katanya sembari berharap ada kajian yang mendalam terkait dengan rencana pembangunan pabrik pakan ternak dimaksud.

Baca juga: NTT berencana bangun pabrik pakan ternak