UMKM didorong lakukan transaksi perdagangan secara online

id usaha kecil

UMKM didorong lakukan transaksi perdagangan secara online

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (UMK) Kota Kupang, Danberty E Ndapemerang. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

Pemerintah Kota Kupang terus mendorong para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah ibu kota Provinsi NTT untuk masuk dalam sistem transaksi perdagangan onlineĀ untuk memudahkan pemasaran hasil usahanya.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang terus mendorong para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk masuk dalam sistem transaksi perdagangan online untuk memudahkan pemasaran hasil usahanya.

"Kami sedang mendorong para pelaku usaha untuk membangun jaringan dengan pelaku usaha di luar Kota Kupang untuk memasarkan produknya lewat sistem online," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (UMK) Kota Kupang, Danberty E Ndapemerang ketika dihubungi di Kupang, Sabtu (20/7).

Ia menambahkan selain itu  pemerintah juga memberikan pelatihan keterampilan agar pelaku usaha kecil di daerah ini lebih mahir dan terampil dalam mengemas berbagai produk usahanya sehingga lebih menarik bagi konsumen untuk membelinya.

Ndapamerang mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya pemerintah Kota Kupang dalam meningkatkan kualitas dan pengembangan usaha dilakukan pelaku UMKM di Kota Kupang.

Menurut Ndapamerang, pelaku usaha kecil di Kota Kupang pada umumnya menghadapi persoalan pemasaran hasil usaha sehingga produksinya  masih terbatas dan hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal.

Baca juga: BI NTT dorong UMKM bertransaksi secara online

Ia mengatakan, pemerintah Kota Kupang mendorong para pelaku usaha untuk masuk dalam jaringan sistem transaksi perdagangan online yang telah berkembang seperti buka lapak yang memiliki jaringan pemasaran sangat luas.

"Kelemahan UMKM di Kota Kupang masih belum bisa membangun jaringan usaha ke luar daerah seperti dilakukan para pelaku usaha kecil di Pulau Jawa yang pemasaranya mampu berkembang hingga ke NTT," kata Ndapamerang.

Ndapamerang menegaskan, pemerintah Kota Kupang pada  2019 mendapat bantuan dana pelatihan dari pemerintah pusat sebesar Rp400 juta untuk pelatihan keterampilan pengemasan  produksi.

"Apabila para pelaku usaha memiliki keterampilan dalam mengemas produknya maka pemasarannya  menjadi lebih berkembang. Produksinya bisa dipasarkan ke pasar modern karena pengemasannya telah memenuhi standar yang baik," kata Ndapamerang. 

Baca juga: Izin UMKM akan digratiskan Pemkot Kupang
Baca juga: Bank Indonesia kembangkan UMKM sebagai wisata penyangga di NTT