Visi Indonesia 2024 harus dipahami secara menyeluruh

id Visi Indonesia 2024

Visi Indonesia 2024 harus dipahami secara menyeluruh

Presiden Terpilih Joko Widodo saat memaparkan program-programnya di periode 2019-2024 pada acara "Visi Indonesia" di Sentul International Convention Center (SICC) Babakan Madang, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Minggu (14/7/2019). (ANTARA FOTO/M Fikri Setiawan)

Infrastruktur itu sebagai basis bagi perputaran ekonomi yang difasilitasi oleh birokrasi, yang secara efisien dan efektif menggunakan uang negara bagi perbaikan, dan peningkatan kesejahteraan rakyat seluruhnya dan tiap-tiap warga secara individu..
Kupang (ANTARA) - Pengamat politik dari dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Dr Marianus Kleden mengemukakan, Visi Indonesia 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Joko Widodo harus dipahami secara menyeluruh.

"Ada yang mengritik pidato Jokowi sebagai kurang visioner, dalam arti Jokowi tidak merumuskan secara tegas sosok Indonesia macam apakah yang akan tercapai setelah lima tahun dan itu terlalu berlebihan," kata Marianus Kleden kepada ANTARA di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (22/7) terkait kritik terhadap Visi Indonesia 2024.

Menurut dia, secara ringkas ada lima poin yang mendapat penekanan dari Jokowi, yaitu infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM), investasi, birokrasi dan APBN.

"Saya pikir, secara implisit Jokowi mengatakan bahwa walaupun secara teknis kelima hal ini merupakan cara mencapai visi, namun kelima hal itu sekaligus menjadi visi itu sendiri," katanya.

Menurut dia, Indonesia 2024 adalah Indonesia yang mempunyai SDM yang berkualitas, yang tiap-tiap individu di dalam negeri mempunyai pekerjaan yang dapat mewujudkan kesejahteraan rumah tangganya karena didukung oleh infrastruktur yang memadai.

Baca juga: Jokowi paham bahwa kekuasaan harus dikontrol

"Infrastruktur itu sebagai basis bagi perputaran ekonomi yang difasilitasi oleh birokrasi, yang secara efisien dan efektif menggunakan uang negara bagi perbaikan, dan peningkatan kesejahteraan rakyat seluruhnya dan tiap-tiap warga secara individu," katanya.

Bagi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang ini, dalam kondisi optimal Indonesia dapat menjadi salah satu negara terkuat di dunia. "Frasa terakhir inilah yang diucapkan Jokowi secara eksplisit dan itulah yang menjadi visi Jokowi juga," katanya.

Dalam kaitan ini, dapat disebutkan sebuah indikator menarik akhir-akhir ini, yaitu tampilnya Indonesia sebagai saudara tua yang hendak memperhatikan kehidupan negara-negara Pasifik. "Peran ini dulu dimainkan dengan sukses ketika Bung Karno menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika," katanya.

Artinya, lima poin yang menjadi penekanan Jokowi, walaupun secara teknis kelima hal ini merupakan cara mencapai visi, namun kelima hal itu sesungguhnya telah menjadi visi itu sendiri. 

Baca juga: Jokowi-Prabowo telah memberi pesan damai ke penjuru negeri
Baca juga: Kata pengamat, Jokowi ingin persatuan jadi kunci membangun Indonesia