Pariwisata belum merubah perekonomian NTT

id Pariwisata

Pariwisata belum merubah perekonomian NTT

Pengamat ekonomi Dr James Adam (ANTARA FOTO/Istimewa) (ANTARA Foto)

"Pembangunan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam satu tahun terakhir belum berdampak terhadap perubahan perkonomian di daerah itu," kata James Adam.
Kupang (ANTARA) - Pengamat Ekonomi Dr James Adam mengatakan, pembangunan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam satu tahun terakhir belum berdampak terhadap perubahan perkonomian di daerah itu.

“Secara fakta pembangunan pariwisata ekonomi belum berdampak pada perekonomian di daerah meskipun sudah ada perubahan dengan pembenahan beberapa destinasi wisata,” katanya ketika dihubungi ANTARA di Kupang, Kamis (5/9).

Ia mengemukakan hal itu berkaitan pembangunan sektor pariwisata dalam satu tahun kepemimpinan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakilnya Josef Nae Soi.

James Adam mengatakan, pemerintah provinsi saat ini bertekad menjadikan sektor pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

“Konsep pariwisata sebagai penggerak (prime mover) ekonomi ini memang bagus tapi dampaknya belum ada karena belum memberikan pemasukan bagi daerah,” kata pengamat yang juga Konsultan Internasional Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk program pemberdayaan ekonomi itu.

Baca juga: Polemik penutupan Pulau Komodo berdampak buruk terhadap pariwisata NTT

James Adam mengatakan, konsep pembangunan industri pariwisata di daerah itu perlu dilandasi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) sebagai aspek penentu utama sampai tingkat yang paling bawah.

Menurutnya, ketika pemerintah daerah menghadirkan konsep yang bagus untuk membangun pariwisata namun tidak bisa diterjemahkan atau diimplementasikan dengan SDM yang memadai maka perekonomian daerah sulit didongkrak dari sektor ini.

“Karena itu menurut saya, tidak hanya infrastruktur pendukung yang dibenahi tapi SDM juga dibenahi secara serius sehingga ketika objek wisata siap tinggal diimplementasikan,” katanya.

James Adam menambahkan, pembangunan pariwisata dalam satu tahun terkahir juga diwarnai dengan pertarungan wacana yang berlarut-larut seperti rencana penutupan Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Kondisi ini, menurutnya, menimbukan ketidakpastian pasar wisata karena membuat para pelaku usaha dilema dalam memasarkan paket-paket wisatanya.

“Ini yang terjadi, padahal Taman Nasional Komodo itu pintu masuk wisatawan ke NTT sehingga kalau muncul persoalan maka arus wisatawan berkurang sehingga geliat perkonomian menjadi lesuh,” demikian James Adam.

Baca juga: Kontribusi pariwisata terhadap PDRB NTT ditargetkan 0,94 persen
Baca juga: Empat tantangan dihadapi pariwisata NTT