Penyerapan beras dari Bulog NTT terus meningkat

id Bulog NTT

Penyerapan beras dari Bulog NTT terus meningkat

Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Provinsi Nusa Tenggara Timur Eko Pranoto. (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Provinsi Nusa Tenggara Timur, Eko Pranoto, menyatakan penyerapan beras dari petani lokal di provinsi tersebut sudah mencapai 2.674 ton hingga akhir September 2019.
Kupang (ANTARA) - Kepala Perum Bulog Divisi Regional Provinsi Nusa Tenggara Timur, Eko Pranoto, menyatakan penyerapan beras dari petani lokal di provinsi tersebut sudah mencapai 2.674 ton hingga akhir September 2019.

"Beras lokal yang kami serap dari petani lokal bertambah sekitar 999 ton dari sebelumnya pada awal Agustus sekitar 1.675 ton," katanya kepada ANTARA di Kupang, Rabu (2/10).

Namun demikian penyerapan beras lokal dari petani di provinsi berbasiskan kepulauan itu baru mencapai 42 persen dari target penyerapan pada 2019 sebanyak 6.246 ton.

Eko mengatakan, pihaknya akan terus menggenjot pengadaan beras dari petani lokal terutama dari wilayah potensial seperti di Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores.

Baca juga: Stok beras yang dikuasi Bulog NTT masih melimpah
Baca juga: Bulog NTT beli beras dari petani lokal sebanyak 403 ton


"Beras yang paling banyak kami serap sejauh ini dari Lembor, selain ada juga dari kabupaten lain seperti Ngada, Manggarai, Malaka, Timor Tengah Selatan, dan Rote Ndao," katanya dan menambahkan bahwa stok beras untuk NTT masih melimpah.

Dia menjelaskan, stok beras yang saat ini dimiliki pihaknya mencapai 43.000 ton sehingga bisa disalurkan untuk kebutuhan masyarakat setempat hingga lima bulan ke depan.

"Stok beras kami saat ini sangat melimpah di gudang-gudang Bulog yang menyebar di berbagai daerah di NTT karena itu kami diperintahkan untuk menggencarkan penjualan," katanya.

Ia menambahkan, stok beras melimpah setelah penyaluran untuk program Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) sudah ditiadakan dan diganti dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT). "Meskipun stok melimpah tapi penyerapan beras lokal tetap terus kami lakukan sesuai aturan dalam Instruksi Presiden," katanya.

Baca juga: Pasokan beras di NTT melimpah
Baca juga: Stok beras yang dikuasai Bulog NTT sebanyak 34.000 ton