Para petani terpaksa gunakan air tangki untuk mengairi sawah

id petani kupang

Para petani terpaksa gunakan air tangki untuk mengairi sawah

Lahan padi milik Yerry Passe warga Noelbaki, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur mengering karena keterbatasan pasokan air selama musim kemarau pada Selasa (8/10/2019). (ANTARA/Benny Jahang)

"Kami terpaksa memasok air ke sawah dengan air tangki untuk menyelamatkan tanaman padi yang sudah berbuah," kata Yerry Pase.
Kupang (ANTARA) - Para petani di Desa Noelbaki, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengairi sawah mereka dengan menggunakan air tangki karena kekeringan membuat pasokan air dari Bendungan Tilong untuk kebutuhan irigasi dihentikan.

"Kami terpaksa memasok air ke sawah dengan air tangki untuk menyelamatkan tanaman padi yang sudah berbuah," kata Yerry Pase di persawahan Desa Noelbaki, Selasa (8/10).

"Pasokan air dari Bendungan Tilong sudah dihentikan sejak September 2019," katanya seraya menambahkan kekeringan yang melanda Kabupaten Kupang membuat persawahan di Noelbaki terancam gagal panen.

Yerri Pase punya 75 are sawah yang telah ditanami padi. Dia khawatir lahan padi sekitar 35 are gagal panen karena pasokan air susah.
 
Yerry Passe, petani Desa Noelbaki, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, melihat sawahnya, Selasa (8/10/2019). (ANTARA/Benny Jahang)


Yerry Pase mengaku sudah berupaya mendapatkan pasokan air dari sumur bor. "Selama tiga hari kami memasok air sumur bor ke lahan persawahan tetapi tidak maksimal karena debitnya juga terbatas. Air sumur bor hanya mampu tiga petak sawah," katanya.

"Pasokan air tangki juga tidak bisa menjangkau semua lahan persawahan sehingga puluhan are taman padi miliknya akan mengalami gagal panen pada musim taman ini," ia menambahkan.