Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur dalam tahun ini akan mengantarpulau 17.000 ekor ternak sapi ke DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan daging bagi warga ibu kota serta dukungan atas kerja sama kedua pemerintahan yang dibangun selama ini.
"Tahun ini jumlah sapinya yang kita kirim mencapai 17.000 ekor. Dan ini lebih besar dari tahun 2016 yang hanya mencapai 12 ribu ekor saja," kata Bupati Timor Tengah Selatan Paul VR Mella saat dihubungi Antara dari Kupang, Selasa.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan jumlah sapi Bali yang dimiliki oleh kabupaten itu yang lebih tinggi jumlahnya dari kabupaten lain yang juga memasok sapi ke DKI Jakarta.
Menurut Mella, jumlah pengiriman sapi dari kabupaten yang terkenal dengan cuaca dinginnya itu akan semakin bertambah jika memang program sapi betina wajib bunting dapat terealisasi.
"Saat ini jumlah ternak sapi yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan mencapai sekitar 170.000 ekor. Nah, kalau program itu (betina wajib bunting, red) bisa berjalan maka saya optimistis jumlahnya akan bertambah," katanya.
Ia mengatakan peluncuran program itu nanti direncanakan akan dilaksanakan di SoE, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan peluncurannya akan dilakukan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya.
"Saya berharap agar pak gubernur bisa meluncurkan program tersebut pada akhir bulan ini. Sebenarnya ingin pertengengah bulan tetapi karena gubernur ada acara lain saya agendakan pada akhir bulan. Semoga bisa berjalan dengan baik," tambahnya.
Menurutnya populasi ternak sapi di daerah tersebut sangat cocok untuk dikembangkan dan menjadi pemasukan bagi para petani dan peternak di daerah tersebut.
Untuk di Kabupaten Timor Tengah Selatan sendiri, penghasilan utama masyarakat setempat adalah beternak dan ternak sudah menjadi komoditi unggulan di daerah penghasil kayu cendana terbesar di Nusa Tenggara Timur itu sekitar 70 persen.
NTT sendiri saat ini menjadi salah satu provinsi penghasil dan pemasok ternak terbesar secara nasional dengan mengadopsi teknologi inseminasi buatan.
Dinas Peternakan NTT sendiri mendata pada 2017 ini kurang lebih 25.965 ekor sapi yang akan diberikan inseminasi buatan di daerah-daerah penghasil sapi di provinsi berbasis kepulauan itu.