Kupang (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Ariawan Atmaja mengapresiasi capaian inflasi di provinsi setempat yang sangat terkendala pada angka 0,67 persen secara year on year.
"Inflasi 2019 ini sangat terkendali karena itu kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, Pemerintah Daerah, semua unsur TPID, serta Satgas Pangan, termasuk media massa yang sudah bekerja sama sama dengan baik," katanya di Kupang, Jumat, (10/1).
Dia mengatakan, inflasi 0,67 persen pada 2019 ini menurun drastis secara year on year atau dibandingkan terhadap 2018 lalu yang tercatat cukup tinggi mencapai 3,07 persen. Inflasi 2019, lanjut dia, juga masih berada di bawah inflasi nasional sebesar 2,71 persen atau masih jauh di bawah kisaran sasaran nasional sebesar 3,5 persen.
"Karena itu kami apresiasi untuk capaian di NTT karena ini menunjukkan koordinasi di level pemerintah, pengusaha, dan juga masyarakat dapat terjalin dengan baik," katanya.
Baca juga: Apa kata BI tentang pertumbuhan ekonomi NTT selama 2019
Baca juga: Ekspedisi kas keliling - Negara hadir bagi masyarakat
Ariawan menjelaskan, salah atu penyebab utama inflasi masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu pada kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Hanya saja, lanjut dia, kelompok pengeluaran ini juga sempat mengalami deflasi karena adanya kebijakan pemerintah yang menurunkan harga transportasi udara. "Jadi ini sangat didukung kebijakan pemerintah menurunkan batas atas harga transportasi udara sehingga inflasi sangat terkendali," katanya.
Dia berharap, sinergi lintas stakeholder dalam mengendalikan inflasi ini semakin diperkuat pada 2020 ini sehingga perekonomian di provinsi berbasiskan kepulauan itu tetap stabil.
BI sebut inflasi NTT pada 2019 terkendali
"Inflasi 2019 ini sangat terkendali karena itu kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, Pemerintah Daerah, semua unsur TPID, serta Satgas Pangan, termasuk media massa yang sudah bekerja sama sama dengan baik," katanya di Ku