Kunjungan wisatawan ke TNK menurun akibat cuaca buruk

id Labuan Bajo

Kunjungan wisatawan ke TNK menurun akibat cuaca buruk

Sejumlah wisatawan sedang menikmati panorama alam di puncak Pulau Padar, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Rabu (22/01/2020). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

"Bulan-bulan seperti ini adalah bulan di mana wisatawan yang berkunjung ke daerah ini menurun drastis, akibat cuaca buruk," kata Laurentius Nay..
Labuan Bajo (ANTARA) - Jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Taman Nasional Komodo (TNK) di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan drastis selama November 2019 hingga Januari 2020 karena cuaca buruk yang melanda daerah itu.

Kepala Pengawas Pulau Padar Taman Nasional Komodo (TNK) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Laurentius Nay kepada Antara di Pulau Padar , Rabu (22/1), mengatakan bahwa bulan-bulan seperti ini adalah bulan di mana wisatawan yang berkunjung ke daerah ini menurun drastis.

"Biasanya khusus untuk ke Oulau Padar saja, bisa berkisar dari 400-600 wisatawan per hari. Namun kalau November hingga Januari seperti ini per hari jumlah wisatawan yang ke sini hanya mencapai 100 orang," katanya.

Ia mengatakan ada sebutan "high sesion dan low sesion" . Untuk high sesion berlaku dari bulan April hingga awal Oktober. Sementara untuk low sesion berlaku di bulan November hingga awal Maret.

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke pulau itu memang tak seramai saat Antara pernah melakukan liputan di bulan-bulan high sesion di Pulau Padar. Hal tersebut terbukti dari minimnya kapal-kapal sewaan yang berlabuh di pesisir Pulau Padar tersebut.

Laurentius menambahkan dari hasil pendataan yang mereka lakukan paling banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah itu adalah wisatawan dari Eropa, seperti Spanyol, Jerman dan beberapa negara Eropa lainnya.

Baca juga: NTT siapkan akomodasi untuk sambut KTT G-20
Baca juga: Air bersih sangat penting bagi Labuan Bajo
Sejumlah wisatawan tengah menikmati panorama keindahan di atas puncak Pulau Padar di kawasan wisata Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Rabu (22/1/2020). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

"Kalau high sesion itu paling banyak wisatawan yang datang dari negara-negara Eropa. Tetapi kalau low sesion seperti saat ini lebih banyak wisatawan domestik, seperti dari Pulau Jawa dan daerah lain di Indonesia.

Beberapa wisatawan asing yang ditemui Antara di puncak bukit Pulau Padar mengaku takjub dan kagum dengan keindahan alam di kawasan TNK itu.

"Namun sayang sekali, sepertinya kurang hujan, sehingga pemandangan hijau di pulau-pulau sekitar tidak terlihat seperti yang dilihat di media sosial," kata William seorang wisatawan asal Inggris.

Ia datang berwisata ke daerah itu dengan kekasihnya. Ia mengaku tujuannya ke Labuan Bajo adalah ingin berbulan madu dan ingin melihat secara langsung Komodo (Varanus Komodoensis) di Pulau Komodo.

Ia mengaku tak ingin berbulan madu sambil berwisata di Bali, karena sudah sangat ramai di Bali dan sudah beberapa kali berkunjung ke daerah itu.

Namun Wiliam mengusulkan agar pemerintah bisa menata ulang Jota Labuan Bajo, sehingga bisa lebih rapi dan enak dipandang mata.

"Saya optimistis ke depan Labuan Bajo akan menjadi lokasi wisata unggulan di Indonesia dan dunia. Apalagi satu-satunya hewan Komodo hanya ada di ujung barat Pulau Flores," demikian Wiliam..

Baca juga: Keamanan wisatawan di Labuan Bajo harus terjamin
Baca juga: Presiden Jokowi di Puncak Waringin Labuan Bajo
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri), arsitek Yori Antar (kedua kiri) Gubernur NTT Viktor Laiskodat (ketiga kiri), Menteri Pariwisata Wishnutama (ketiga kanan), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo (kanan) dan staf khusus Presiden Adamas Belva Devara saat mengunjungi "viewing deck" Puncak Waringin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (20/1/2020). (ANTARA FOTO/Desca Lidya/wpa/wsj)