Pramuka Flores Timur tanam puluhan ribu anakan pohon
Gerakan Pramuka Kabupaten Flores Timur berhasil menanam puluhan ribu anakan pohon pada sejumlah sumber mata air di wilayah paling timur Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur itu.
Kupang (ANTARA) - Gerakan Pramuka Kabupaten Flores Timur berhasil menanam puluhan ribu anakan pohon pada sejumlah sumber mata air di wilayah paling timur Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur itu.
"Hari tanam serempak pada Rabu (22/1), kami bersama para camat, lurah, kepala desa, TNI dan Polri, serta sekitar 20.000 lebih anggota pramuka dan masyarakat menanam puluhan ribu anakan," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli, Kamis (23/1).
Dia mengemukakan hal itu, ketika menghubungi Antara dari Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur untuk menyampaikan hasil kegiatan menanam pada 'Hari Tanam Serempak' 2020.
Agus Boli mengatakan, memantau secara aktif kegiatan pada hari tanam serempak di seluruh kawasan mata air di daerah itu.
"Kemarin, saya aktif pantau di semua kawasan mata air di Flotim, semua elemen masyarakat telibat. Ini pertanda baik bahwa masyarakat kita sadar akan bahaya kekeringan sumber mata air permanen dalam lima sampai 10 tahun mendatang," katanya.
Dia menambahkan, gerakan pramuka "tanam serempak" di kawasan mata air ini menjadi pemicu, agar pada setiap kali musim hujan, semua masyarakat bisa menanam pohon pada darah mata air. "Jadi kita akan mewajibkan semua masyarakat untuk harus menanam pohon di daerah mata air, untuk menjaga debet air. Siapapun dia, wajib menanam pohon," katanya.
Dia mengatakan, saat ini beberapa sumber mata air yang ada di wilayah itu sudah berada di ambang kering, karena wilayah sekitar sumber mata air sudah mulai gundul.
"Karena itu, kita tidak bisa hanya menggelar seminar dan omong kosong tanpa tindakan memulai menanam pohon," katanya.
"Kalau bukan kita yang memulai, siapa yang mau kita harapkan. Kalau bukan sekarang ya kapan lagi," kata Agus Boli.
Dia mencontohkan Gunung Ile Mandiri dan bukit-bukit lain yang sudah gundul harus ditanami kembali menjadi hijau dan indah.
Karena itu, gerakan tanam serempak akan menjadi program wajib Pramuka Flotim. Setiap tanggal 22 Januari menjadi 'hari tanam serempak' mata air, tambah Ketua Pramuka Flores Timur ini.
"Hari tanam serempak pada Rabu (22/1), kami bersama para camat, lurah, kepala desa, TNI dan Polri, serta sekitar 20.000 lebih anggota pramuka dan masyarakat menanam puluhan ribu anakan," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli, Kamis (23/1).
Dia mengemukakan hal itu, ketika menghubungi Antara dari Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur untuk menyampaikan hasil kegiatan menanam pada 'Hari Tanam Serempak' 2020.
Agus Boli mengatakan, memantau secara aktif kegiatan pada hari tanam serempak di seluruh kawasan mata air di daerah itu.
"Kemarin, saya aktif pantau di semua kawasan mata air di Flotim, semua elemen masyarakat telibat. Ini pertanda baik bahwa masyarakat kita sadar akan bahaya kekeringan sumber mata air permanen dalam lima sampai 10 tahun mendatang," katanya.
Dia menambahkan, gerakan pramuka "tanam serempak" di kawasan mata air ini menjadi pemicu, agar pada setiap kali musim hujan, semua masyarakat bisa menanam pohon pada darah mata air. "Jadi kita akan mewajibkan semua masyarakat untuk harus menanam pohon di daerah mata air, untuk menjaga debet air. Siapapun dia, wajib menanam pohon," katanya.
Dia mengatakan, saat ini beberapa sumber mata air yang ada di wilayah itu sudah berada di ambang kering, karena wilayah sekitar sumber mata air sudah mulai gundul.
"Karena itu, kita tidak bisa hanya menggelar seminar dan omong kosong tanpa tindakan memulai menanam pohon," katanya.
"Kalau bukan kita yang memulai, siapa yang mau kita harapkan. Kalau bukan sekarang ya kapan lagi," kata Agus Boli.
Dia mencontohkan Gunung Ile Mandiri dan bukit-bukit lain yang sudah gundul harus ditanami kembali menjadi hijau dan indah.
Karena itu, gerakan tanam serempak akan menjadi program wajib Pramuka Flotim. Setiap tanggal 22 Januari menjadi 'hari tanam serempak' mata air, tambah Ketua Pramuka Flores Timur ini.