Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang dalam tahun ini akan membangun lagi enam taman kota untuk mempercantik aura ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur seharga Rp130 miliar agar sedap di pandang mata.
Wali Kota Kupang Jefrison Riwu Kore ketika dihubungi wartawan di Kupang, Kamis (13/2) mengatakan enam taman kota yang dibangun pada 2020 itu dibiayai oleh pemerintah pusat guna mendukung penataan kawasan perkotaan di ibu kota provinsi NTT ini menjadi lebih indah.
"Dana pembangunan enam taman kota itu bersumber dari beberapa Kementerian yang ikut mendukung penataan terhadap kawasan perkotaan di Kota Kupang," katanya.
Enam taman kota yang akan dibangun itu antara lain taman Boulevard Koridor III di Jalan Frans Seda, Kupang Square berlokasi di kawasan kota lama, penataan pasar ikan pada ruas jalan Timor Raya (depan Hotel Aston).
Selain itu, pemerintah juga melakukan pembangunan taman Perdamaian (Sebelah Barat Taman Nostalgia), Taman Revolusi Mental (Sebelah Timur Taman Nostalgia) serta Taman Tagantong (Depan Kantor Camat Kelapa Lima).
Orang nomor satu di Kota Kupang ini mengatakan pembangunan taman kota Boulevard Koridor III di Jalan Frans Seda akan menelan anggaran sebesar Rp9 miliar."Kami juga akan melakukan pelebaran jalan dan sudah meminta warga yang menempati lahan di depan Konsulat Timor Leste itu untuk segera pindah, karena proses pembangunan taman kota mulai dari Jalan El Tari hingga Patung Kirab segera dilakukan," kata Jefrison Riwu Kore.
Sementara itu, pembangunan taman kota Kupang Square di kawasan kota lama, Kelurahan LLBK menelan anggaran sebesar Rp40 miliar termasuk untuk pembangunan patung Lai lai Besi Kopan (LLBK) dan penataan lokasi usaha kuliner.
Pemerintah Kota Kupang juga membangun dua taman dalam kawasan taman nostalgia yaitu taman perdamaian dan taman revolusi mental dengan anggaran Rp9 miliar.
Ia mengatakan, pembangunan Taman Tagantong di sekitar kawasan Kantor Kecamatan Kelapa Lima menelan anggaran Rp10 miliar.
Menurutnya pembangunan Taman Tagantong sebagai upaya pemerintah dalam menyelamatkan lahan milik pemerintah daerah ini agar tidak diokupasi oleh warga setempat.
Menurut Jefrison Riwu Kore, penataan terhadap lokasi pasar ikan di depan Hotel Aston Kupang membutuhkan dana sebesar Rp52 miliar.
"Dalam kawasan itu nanti kita bangun tempat kuliner yang sedikit menjorok ke laut. Kami akan menatanya sebaik mungkin sehingga terlihat nyaman dan bersih," ujarnya.
Ia mengatakan pembangunan enam taman kota itu tidak menggunakan dana APBD II Kota Kupang namun menggunakan dana bantuan pemerintah pusat dari beberapa kementerian di antaranya Kementerian PUPR serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.