Dua rute penerbangan untuk Sabu disubsidi pemerintah

id Dimonim Air

Dua rute penerbangan untuk Sabu disubsidi pemerintah

Peresmian pembukaan rute perdana Dimonim Air rute Kupang-Sabu-Waigapu di Bandara El Tari Kupang, Jumat (14/02/2020). (ANTARA FOTO/HO-Humas Bandara El Tari Kupang)

“Dua rute ini sudah disubsidi dengan APBN dan kami juga sedang memperjuangkan agar rute penerbangan Sabu-Kupang, pp juga disubsidi,” kata Nikodemus Rihi Heke..

Kupang (ANTARA) - Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke mengemukakan dua rute penerbangan Dimonim Air yang melayani rute Sabu Raijua - Ende dan Sabu Raijua-Sumba Timur, pp mendapat subsidi penuh dari pemerintah.

“Dua rute ini sudah disubsidi dengan APBN dan kami juga sedang memperjuangkan agar rute penerbangan Sabu-Kupang, pp juga disubsidi,” katanya ketika dihubungi Antara dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (15/2).

Dia menjelaskan, harga tiket untuk layanan penerbangan komersial Dimonim Air untuk rute Kupang-Sabu Raijua masih relatif tinggi sekitar Rp1.000.000, sedang sebaliknya Sabu Raijua-Kupang seharga Rp800.000.

Harga tiket ini, lanjut dia, jauh lebih tinggi dibandingkan dua rute lainnya yang disubsidi yakni Sabu Raijua-Ende seharga Rp244.000, dan Sabu Raijua-Sumba Timur Rp216.000.

Dimonim Air mulai beroperasi di NTT. (ANTARA FOTO/HO-Istimewa)

“Karena itu kami meminta Pemerintah Pusat agar rute penerbangan Kupang-Sabu dan sebaliknya juga mendapat subsidi," katanya.

Maskapai Dimonim Air resmi terbang di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Jumat, 7 Februari lalu untuk melayani sejumlah daerah seperti, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Timur, Ende, Ruteng.

Khusus untuk layanan dari dan menuju Sabu Raijua yang berada di wilayah selatan NTT itu dilakukan sebanyak enam kali dalam sepekan.

Bupati Nikodemus mengatakan, kehadiran maskapai ini berkat komunikasi secara intensif yang dilakukan dengan pemilik maskapai.

“Karena itu kami berterima kasih karena Pak Vico Amalo selaku pemilik yang juga putra asli NTT yang tergerak hatinya membantu kami mengatasi keterbatasan akses transportasi udara,” katanya.
 

Pesawat Dimonim Air untuk penumpang dan kargo. (ANTARA FOTO/HO-Istimewa)