Serangan DBD di NTT capai 3.109 kasus, 37 meninggal

id dbd ntt, KLB, maumere

Serangan DBD di NTT capai 3.109 kasus, 37 meninggal

Pasien DBD yang dirawat di salah satu ruangan di RSUD TC Hillers, Rabu (11/3). (ANTARA/Kornelis Kaha)

Kabupaten penyumbang kasus DBD tertinggi adalah Kabupaten Sikka dengan angka kematian mencapai 14 orang dan terdapat 1.216 kasus.
Maumere Kabupaten Sikka (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan jumlah korban meninggal dunia di provinsi itu sampai dengan Rabu pagi akibat demam berdarah dengue (DBD) mencapai 37 orang.

"Sampai dengan pagi ini, dari seluruh data yang kami kumpulkan di 22 kabupaten/kota terkait DBD sudah ada 37 orang yang meninggal dengan jumlah kasus DBD sejak Januari hingga awal Maret 2020 mencapai 3.109 kasus, " kata Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTT David Mandala kepada ANTARA saat dihubungi dari Maumere, Kabupaten Sikka, Rabu (11/3) pagi.

Dia mengatakan bahwa terjadi penambahan korban yang meninggal akibat DBD jika dibandingkan dengan satu hari sebelumnya yakni pada Senin (9/3) dengan kasus kematian akibat DBD tercatat baru mencapai 33 kasus.

Baca juga: 21 orang NTT meninggal akibat diserang DBD
Baca juga: Menteri Kesehatan jenguk pasien DBD di RSUD Johannes Kupang


Artinya, kata dia, dalam sehari telah terjadi empat kasus kematia yang menyebar di beberapa kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu, salah satunya adalah di Kabupaten Sikka yang kini menyumbang angka tertinggi korban yang kematian.

"Kabupaten penyumbang kasus DBD tertinggi adalah Kabupaten Sikka dengan angka kematian mencapai 14 orang dan terdapat 1.216 kasus, " tambah dia.

Baca juga: Korban meninggal akibat DBD Sikka jadi 14 orang

Urutan kedua ditempati oleh Kota Kupang dengan jumlah kasus 462 kasus dengan angka kematian mencapai 5 orang., Sedang ketiga di Kabupaten Alor, dengan jumlah kasus mencapai 308 kasus dengan jumlah kasus mencapai tiga orang.

Dia mengatakan, semakin meningkatnya jumlah pasien DBD yang meninggal di provinsi itu diakibatkan karena keterlambatan untuk membawa korban ke puskesmas atau rumah sakit agar bisa diperiksa.

Pemerintah provinsi, lanjut dia, juga sudah melakukan berbagai cara untuk menekan angka kematian akibat DBD. Salah satu cara adalah mengirimkan sejumlah dokter spesialis ke sejumlah daerah yang terparah kasus DBD-nya.

Bahkan saat ini khusus untuk Kabupaten Sikka saja mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat seperti dokter ahli dan perawat.

Baca juga: Menteri Kesehatan kerahkan tim medis dari Jakarta tangani DBD di Sikka

Untuk itu, masyarakat diminta agar secara rutin menjaga kebersihan lingkungan serta memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, katanya.

Baca juga: Polres Sikka kerahkan personel bersihkan sampah dan berantas sarang nyamuk