Stok BBM untuk pembangkit listrik di NTT cukup untuk 10 hari

id PLN NTT,Stok BBM,dampak corona,Covid-19,BBM untuk pembangkit listrik

Stok BBM untuk pembangkit listrik di NTT cukup untuk 10 hari

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT), Ignatius Rendroyo (kiri) saat meninjau ketersediaan stok bahan bakar minyak maupun batu bara untuk pembangkit listrik di Bolok, Kabupaten Kupang pada Selasa (24/3) (ANTARA/HO-Humas PLN NTT)

"Ketahanan stok BBM untuk pembangkit listrik kami mencapai 1.259.564 liter atau dalam kondisi aman untuk 10 hari operasi ke depan," kata Ignatius Rendroyoko..
Kupang (ANTARA) - General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT) Ignatius Rendroyo mengemukakan, stok bahan bakar minyak (BBM) untuk pengoperasian pembangkit listrik  masih cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 10 hari ke depan.

"Ketahanan stok BBM untuk pembangkit listrik kami mencapai 1.259.564 liter atau dalam kondisi aman untuk 10 hari operasi ke depan," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis (26/3).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan ketersediaan BBM untuk kebutuhan pembangkit listrik di NTT di tengah merebaknya serangan virus corona (COVID-19) di Tanah Air.

Dia mengatakan, pasokan BBM dari luar NTT sejauh ini masih berjalan lancar meskipun serangan COVID-19 sudah merebak di berbagai daerah di Tanah Air.

Baca juga: Pasokan listrik untuk NTT aman di tengah merebaknya COVID-19
Baca juga: PLN NTT pasang 24 tabung listrik pada 2020


Untuk stok BBM yang dimiliki saat ini, lanjut dia, masih berada di atas standar aman PLN yaitu tujuh hari operasi.

"Jadi pembangkit kami aman dan tetap beroperasi normal sehingga pasokan listrik untuk masyarakat juga aman terkendali di tengah merebaknya serangan COVID-19," katanya.

Dia menjelaskan, selain BBM, stok batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik di Bolok, Kabupaten Kupang saat ini juga tersedia sebanyak 22.511 metrik ton (MT).

Stok ini, kata Ignatius, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 33 hari operasi dan diperkirakan pada 26 Maret akan masuk lagi pasokan sebanyak 7.500 MT.

"Artinya ketahanan energi primer untuk pasokan listrik aman secara berkelanjutan termasuk untuk kebutuhan menyambut Hari Raya Paskah, masa puasa, dan seterusnya," katanya.

Baca juga: Kurangi interaksi langsung, PLN NTT imbau warga pakai aplikasi listrik
Baca juga: Cegah Corona, PLN NTT terapkan pemeriksaan suhu tubuh